Mohon tunggu...
bayu aryadani
bayu aryadani Mohon Tunggu... Relawan - tidak ada

kuliah di Universitas Mataram FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Mengikuti Organisasi HMP2K

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memahami Kemerdekaan Papua dengan Kacamata Lenin dalam Tesis 1916 tentang Hak Sebuah Bangsa untuk Menentukan Nasib Sendiri

1 September 2019   17:15 Diperbarui: 1 September 2019   17:16 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam praktek, kaum proletariat akan mampu mempertahankan kemandiriannya hanya jika dia mensubordinasikan perjuangannya untuk semua tuntutan demokratik, termasuk juga tuntutan untuk sebuah republik, kepada perjuangan revolusionernya untuk menggulingkan borjuasi.

Tiga tipe negeri dalam hubungannya dengan hak sebuah bangsa untuk menentukan nasib sendiri

Dalam poin ini, Lenin coba membagi tiga tipe Negeri, yang mempunyai hubungan dengan hak penetuan nasib sendiri sebuah bangsa, agar kita terang melihat kontradiksi pokok sebagai jalan keluar bengsa-bangsa yang ingin merdeka lewat apa menuju revolusi sosialis dalam sebuah bangsa :

Pertama, negeri-negeri kapitalis maju Eropa Barat dan Amerika Serikat. Di negeri-negeri ini gerakan borjuis nasional yang progresif telah berakhir lama sekali

Kedua, Eropa Timur: Austria, Balkan dan terutama Rusia. Di sini adalah abad keduapuluh yang secara khusus mengembangkan gerakan nasional borjuis-demokratik dan mengintensifkan perjuangan nasional.

Ketiga, negeri-negeri semi-kolonial seperti Cina, Persia, Turki dan semua negeri-negeri jajahan, yang total populasinya berjumlah hingga satu miliar. Di negeri-negeri tersebut, gerakan borjuis-demokratik entah baru saja mulai atau jauh sekali dari selesai.

Sosial-sovinisme dan hak sebuah bangsa untuk menentukan nasib sendiri

Dalam poin ini, Lenin coba menjelaskan ada dua macam pendapat di antara kaum sosial-sovinis, yaitu kaum oportunis dan kaum Kautskyian, yang memberikan hiasan pada perang imperialis yang reaksioner ini dengan menyatakannya sebagai perang untuk "membela tanah air".

Sikap kaum sosial-sovinisme terkait hak sebuah bangsa untuk menentukan nasib sendiri dengan cara kompromis dan oportunis yang mempermudah penipuan terhadap rakayat, dimana mereka mengabaikan taktik dan kewajiban revolusioner yang sejatinya menyiapkan syarat-syarat (perkakas) revolusi sosialis.

Tugas-tugas kongkrit proletariat kedepan

Dalam poin ini, Lenin coba menjelaskan tentang tugas revolusi sosialis, kaum proletariat akan dihadapkan dengan tugas mendesak untuk merebut kekuasaan, mengambil alih bank-bank dan melakukan langkah-langkah diktaktorial lainnya. memberikan kebebasan kepada semua bangsa-bangsa tertindas (yaitu hak mereka untuk menentukan nasib sendiri) akan sama mendesaknya dalam revolusi sosialis seperti juga mendesak bagi kemenangan revolusi borjuis-demokratik, contohnya di Jerman 1848 atau di Rusia pada 1905. Artinya revolusi sosialis tidak hanya bicara penetuan nasib sendiri menjadi negara yang merdeka secara politik, tapi sampai pada tahap merebut kekuasaan milik kapitalis secara ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun