Mohon tunggu...
Bayu Samudra
Bayu Samudra Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Semesta

Secuil kisah dari pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kenali Dampak dan Cara Imunisasi Vaksin untuk Anak

30 Juni 2021   20:11 Diperbarui: 1 Juli 2021   21:02 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenali Dampak dan Cara Imunisasi Vaksin untuk Anak (foto dari shutterstock via health.kompas.com)

Misal, disuntik itu seperti digigit semut, digosok-gosok dikit hilang, dek. Mau ya disuntik? Ayo dek disuntik, gak bakal lama hanya lima detik aja! Adek gak perlu mikir aneh-aneh, cukup yakinkan bahwa adek berani disuntik sebab gak sakit sama sekali kok.

Upaya ini cukup efektif memberikan keberanian kepada anak-anak untuk mau dan bersedia disuntik, disuntik vaksin. Tinggal bagaimana cara kita, selaku orangtua, memberikan arahan yang tepat agar anak tidak salah tafsir. Jangan biasakan kita memarahi anak atau menguatkan anak dengan perintah atau kekerasan, ini sangat tidak baik bagi psikis anak. Usahakan bicara perlahan dan penuh kasih sayang.

Mencari kata setuju dari seorang anak itu amat sulit, butuh waktu. Bila tidak ingin hari ini, tawarkan hari esok, tawarkan lagi lusa, begitu seterusnya. Sehingga, vaksin itu memang diwajibkan agar tubuh terhindar dari penyakit berbahaya. 

Kenali Dampak dan Cara Imunisasi Vaksin untuk Anak, Anak dalam Masa Demam (foto dari alodokter.com)
Kenali Dampak dan Cara Imunisasi Vaksin untuk Anak, Anak dalam Masa Demam (foto dari alodokter.com)
Kemudian, dimana kita dapat melakukan vaksinasi pada anak?

Anak-anak usia sekolah, biasanya pemberian vaksin dilakukan di sekolah. Akan tetapi tidak secara mendadak, sebab vaksin itu beda dengan tahu bulat. Pasti ada pengumuman dari pihak sekolah, guru kelas atau kepala sekolah mengenai jadwal vaksinasi di sekolah, umumnya satu hari sebelum pelaksanaan.

Hal ini dilakukan agar si anak dapat menyampaikan agenda vaksinasi kepada orangtua, dan orangtua dapat memberikan arahan agar anak mau divaksin. Kebiasaan ini sering dilakukan oleh para pihak puskesmas di Lumajang yang melakukan vaksinasi (menyasar anak-anak, seperti vaksin campak rubella) di lingkungan sekolah.


Jadi, secara tidak langsung anak-anak usia sekolah bakal dapat vaksin yang memang diperuntukkan kepada anak-anak di sekolah masing-masing, entah sekolah dasar, SMP, bahkan SMA. Sebab saya merasakan hal itu dulu, di SD kena, SMP kena, dan SMA pun kena.

Bahkan anak-anak dibawah usia lima tahun, dapat melakukan vaksinasi dengan mendatangi kegiatan Posyandu di setiap desa/kelurahan. Jika tidak ada, langsung melakukan vaksinasi di puskesmas (kecamatan) atau bila kita tinggal di perkotaan, dilakukan pada rumah sakit.

Kalau posyandu dan puskesmas kegiatan vaksinasi masih diinisiasi oleh gerbangmas (kelompok posyandu yang ada di Lumajang), secara nasional adalah germas atau pihak puskesmas itu sendiri. Kalau kita tinggal di perkotaan, kita sendiri yang harus aktif melakukan vaksinasi ke fasilitas kesehatan yang terdekat bahkan mengikuti anjuran dokter yang kita percaya.

Nah, itulah sedikit pengalaman mengenai pengenalan dampak dan cara menyakinkan anak untuk mengikuti vaksinasi atau imunisasi vaksin bagi anak. Semoga bermanfaat.

Jadi, mari tuntun anak untuk berani divaksin!

Bayu Samudra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun