Mohon tunggu...
Jazir Hamid
Jazir Hamid Mohon Tunggu... Tutor - PLAT AB I Pelaku Wisata

âž¡ Mengeluh adalah tanda kelemahan jiwa. [Soekarno]

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Bangun" Mimpi Kembali, Sebuah Khayalan Tatanan Baru

5 Juni 2020   03:11 Diperbarui: 6 Juni 2020   11:13 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi new normal | Sumber: Shutterstock/Mia Studio via kompas.com

Hampir 3 bulan kita tak melihat lalu lalangnya kemacetan, hampir 3 bulan kita tak antre makan di angkringan, hampir 3 bulan kita tak menikmati wisata malam sebuah destinasi, hampir 3 bulan kita tak bisa tak apalah. Itu semua karena sebuah keharusan untuk stay home.

Sudah terlalu banyak kata soal social distancing, agar tak bosan kemudian diselingi physical distancing. Sudah agak bosan lagi kemudian ganti dengan istilah PSBB yang disusul new normal.

Sekarang kondisi sudah agak lumayan tenang, entah tenang karena memang sudah kondusif atau karena sudah bosan dengan ketidaktenangan. Yang jelas sekarang sudah ada beberapa fasilitas publik mulai dibuka. Ini bukan sebuah mimpi. tapi ini riil. Banyak fasilitas publik yang sudah difungsikan kembali. 

Meski demikian kita harus tetap waspada Covid-19 masih berkeliaran bersama orang orang di sekitar kita.  

Kini, pemerintah mulai kembali mensosialisasikan kebijakan baru yang disebut new normal. Sesuai dengan istilahnya, new normal adalah fase di mana ketika aktivitas publik kembali dilaksanakan secara normal namun tetap dengan mengindahkan protokol kesehatan.

Konsep new normal yang sudah disiapkan sedemikian rupa ini sebenarnya  dimaksudkan untuk memberi solusi kepada masyarakat agar tidak terlalu lama terkungkung di dalam ketidak pastian.

Artinya, ketika masyarakat harus berdiam diri di rumah sementara tidak ada penghasilan yang diperoleh dan pemerintah sendiri tidak menjamin sepenuhnya atas keberlangsungan hidup mereka.

Meskipun Covid-19 masih belum hilang sama sekali, dan sesuai dengan prediksi para ahli bahwa vaksin corona baru akan ada paling cepat pertengahan tahun 2021. Masalah kebenarannya kita serahkan kepada yang berhak membenarkan.

Sesuai kabar yang yang beredar, bahwa new normal mulai terapkan awal bulan Juni 2020. Dan karena sekarang sudah masuk bulan Juni berarti sekarang sudah saatnya.

Sebagai ancang-ancang ada batasan-batasan ketentuan kegiatan apa saja yang bisa dilakukan, tempat-tempat mana saja yang boleh digunakan untuk kegiatan, dan seperti apa bentuk kegiatannya agar penyebaran Covid-19 tetap terkendali.  

Kemudian apa langkah yang perlu dilakukan era new normal yang dimaksud? Idealnya, konsep tatanan hidup baru dapat dilakukan saat kondisi sudah membaik yang ditandai oleh penurunan jumlah penderita Covid-19 secara berangsur angsur setiap harinya.

Sementara saat ini di negara kita, keadaanya masih belum seperti itu, bahkan masih terus menanjak dan bisa jadi belum mencapai puncak. Karena itu dengan adanya pembukaan kembali fasilitas publik, masyarakat Indonesia perlu lebih waspada.

New Normal. Ilustrasi Foto: bisnis.tempo.co
New Normal. Ilustrasi Foto: bisnis.tempo.co
Artinya apa, bahwa segala aktivitas atau kegiatan kehidupan dari semua sektor sudah dipersiapkan agar bisa kembali bergeliat, tapi dengan strategi tertentu agar penyebaran penyakit ini bisa tetap berkurang.

Satu hal yang perlu ditekankan adalah, meski mal, sekolah, dan tempat-tempat publik lainnya sudah kembali dibuka, bukan berarti kita bebas beraktivitas, pandemi itu masih tetap ada.

Jadi, kita tetap tidak bisa melakukan semua kegiatan seperti sebelum pandemi terjadi.

Jika tiba waktunya kita harus kembali bekerja di kantor atau anak-anak sudah kembali bersekolah, pencegahan penyebaran Covid-19 tidak boleh abaikan. Maksudnya, ketika saat menjalani the new normal nanti, jangan sampai kita justru tertular atau menularkan penyakit ini ke orang lain.

Di fase ini, tempat-tempat seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, hingga sekolah pun akan kembali dibuka secara bertahap. Dengan adanya kebijakan ini, otomatis kita juga harus bekerja ekstra untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga agar imunitas tetap kuat

Harus memperhatikan dan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan oleh pemerintah melalui Dinas Kesehatan. Seperti: tetap melakukan physical distancing, terutama di tempat-tempat ramai. 

Membiasakan cuci tangan setiap habis menyentuh sesuatu dan jangan hanya saat tangan terlihat kotor. Usahakan selalu menggunakan masker, tidak hanya saat sakit atau beraktivitas di tengah polusi. 

Kalau perlu membawa hand sanitizer, terutama jika naik kendaraan umum, sehingga bisa langsung mencuci tangan sesaat setelah menyentuh sesuatu.

Kita perlu beradaptasi dengan new normal ada baiknya. Tetap membatasi kegiatan massal. Sementara jika ingin membeli atau belanja sesuatu bisa memanfaatkan layanan online. Melalui Go-Send, Go-Food dan sebagainya.

Hal ini guna menghindari keramaian di pusat perbelanjaan yang dapat mengakibatkan penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas. Seperti kasus di IndoGrosir Yogyakarta beberapa waktu lalu ditemukan sekitar 5  kasus positif

Kemudian upaya lain yang harus kita lakukan lagi adalah masih tetap membatasi aktivitas di luar rumah, meski tempat publik sudah buka, membeli bahan kebutuhan sekaligus untuk jangka waktu satu minggu atau satu bulan jika memungkinkan sehingga tidak perlu bolak-balik belanja keluar.

Bagi yang usianya sudah lanjut, jika terpaksa harus bepergian harus lebih cermat dan sebisa mungkin hindari tempat ramai.tapi kalau bisa ya sebaiknya jangan sampai pergi pergi dulu, risiko penularan wabah ditekan sekuat mungkin, dimulai dari kondisi masyarakat dengan kerentanan tinggi seperti di panti jompo, fasilitas kesehatan mental, dan orang-orang yang tinggal di permukiman ramai.

Langkah-langkah pencegahan di tempat kerja juga harus ditetapkan dengan ketat. Setiap langkah menuju transisi 'the new normal' harus dipantau oleh otoritas kesehatan, bersama dengan pertimbangan ekonomi dan sosial.

Di saat kita sudah bisa beraktivitas dan bekerja kembali meski dalam kondisi yang masih serba terbatas sebaiknya kita tetap mengedepankan kesehatan bagi diri kita dan bagi masyarakat banyak.

Semoga pandemi ini segera berakhir. Kita boleh bermimpi, karenanya jangan pernah takut untuk bermimpi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun