Timnas Indonesia Memang "Agak Laen"

Bahasa gaul anak Medan "agak laen" yang berakar pada kosa kata denotatif  "agak lain" memiliki makna konotatif negatip maupun konotatif positip.

Istilah "agak laen" bagi orang Medan bermakna konotatif yang berarti sesuatu yang berbeda dari ukuran normal, standar, norma atau keadaan tertentu, baik negatif maupun positif.

Contohnya, bila seseorang menunjukkan gejala aneh berperilaku tentang sesuatu yang dianggap nyeleneh atau tidak sehat dalam berfikir, berlogika atau berpenampilan, diistilahkan dengan kosa kata "agak laen". 

Demikian juga bila seseorang berprestasi baik atau mendapatkan capaian gemilang tentang sesuatu hal, dikatakan sebagai "agak laen" juga. 

Jadi, makna konotatifnya kosa kata "agak laen" tergantung pada situasi dan saat mengucapkannya.

Saya bukan ingin memberi ulasan tentang tata bahasa, tetapi ingin mengungkap kan bagaimana tim nasional sepakbola Indonesia yang melakukan laga tandang dalam rangka babak penyisihan grup kualifikasi Piala Dunia 2026 di Hanoi Vietnam pada Selasa malam tanggal 26 Maret 2024 yang lalu bertanding secara impresif, menang secara gemilang dan membuat rakyat Indonesia pencinta sepakbola senang bahagia, dapat tidur pulas dengan senyum dibibir.

Inilah pertama sekali setelah 20 tahun paceklik kemenangan, tim nasional Indonesia menang di Hanoi melawan Vietnam yang selama ini dianggap sebagai musuh bebuyutan di arena sepakbola. 

Menang secara telak 3 - 0 dikandang lawan yang selama ini dianggap sebagai "masuk ke dalam sarang harimau" bagi timnas sepakbola Indonesia, melengkapi kemenangan timnas Indonesia tiga kali berturut turut atas timnas Vietnam yang selama ini merajai sepakbola Asia Tenggara setelah Indonesia menang 1 - 0 di Piala Asia Qatar dan menang 1 - 0 leg pertama kualifikasi Piala Dunia di GBK Senayan Jakarta di tanggal 21 Maret 2024 yang lalu, maka dalam perbincangan dengan teman teman komunitas Medan perolehan hasil timnas Indonesia ini disebut "memang agak laen".

Inilah tanding Internasional timnas Indonesia yang mendapatkan applaus dan tepuk tangan panjang dari fans Vietnam atas performa timnas Indonesia yang impresif di kandang Vietnam sendiri, bahkan mengakibatkan pelatih timnas Vietnam harus rela dipecat sebagai pelatih kepala oleh federasi sepakbola Vietnam.

Perkembangan positif tim nasional sepakbola Indonesia ini mendapatkan perhatian serius komunitas sepakbola negara lain, mungkin takjub dengan capaian pesat empat tahun terakhir pembinaan pesat sepakbola Indonesia dibawah asuhan coach Shin Tae Yong disamping gebrakan agresif program naturalisasi pemain keturunan Indonesia diluar negeri yang dilakukan oleh pengurus PSSI dibawah kepemimpinan oleh Eric Thohir sebagai ketua PSSI.

Eric Thohir, mantan owner klub raksasa Inter Milan Italy ini memang tidak setengah hati, melainkan memainkan program "go international" timnas Indonesia.