Mungkin banyak yang tidak menyangka bahwa sebenarnya penduduk yang menjadi warga negara Qatar itu hanyalah sekitar 320 ribu orang saja dari 2,5 juta penduduk yang menetap di Qatar, selebihnya sebanyak 2,2 juta panduduk lainnya adalah tenaga kerja warga negara asing dari seluruh dunia yang menetap dan cari makan di negeri gurun yang berbatasan darat langsung dengan Saudi Arabia itu.
Tetapi lihat capaian prestasi tim nasional sepakbola mereka di Piala Asia yang baru saja usai. Secara digdaya memenangkan final Piala Asia menjadi juara Asia, bahkan berhasil mempertahankan Piala Asia yang mereka rebut di kejuaraan piala Asia sebelumnya tahun 2019 di Uni Emirat Arab, luar biasa..
Bagaimana para pemain timnas sepakbola itu begitu digdaya sehingga sanggup mematahkan dominasi raksasa sepakbola Asia yang ranking FIFA nya jauh diatas mereka seperti Jepang, Iran, Arab Saudi atau Korea? Menjadi sebuah fenomena unik dalam geliat industri sepakbola Asia, bahkan dunia.
Sebenarnya, banyak pemain timnas Qatar itu berasal dari negara negara lain yang dinaturalisasi menjadi warga negara Qatar setelah mereka bermain sepakbola di liga Qatar.Â
Syaratnya, pemain asing yang minimum bermain di liga mereka, setelah selama 5 tahun dapat dinaturalisasi menjadi warga negara Qatar. Bahkan beberapa pemain sepakbola asal Indonesia bermain di liga itu dan telah mendapatkan paspor Qatar, menanti diri dipanggil menjadi pemain timnas untuk membela Qatar.
Sangat masuk akal, dengan jumlah penduduk warga negara Qatar yang hanya sekitar 300 ribu orang saja tentu sangat sulit bagi Qatar untuk membentuk sebuah tim nasional yang kuat dari hasil kompetisi di liga mereka tanpa melakukan naturalisasi pemain asing, bandingkan misalnya dengan penduduk Indonesia yang hampir mencapai 300 juta orang.
Sebenarnya, gebrakan kemajuan yang fenomenal ditorehkan oleh negara Qatar dekade terakhir ini bukan hanya di bidang olahraga sepakbola semata, juga dibidang ekonomi/ bisnis di negara itu.
Lonjakan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi/ bisnis yang dilakukan secara profesional oleh Qatar tidak semata mata faktor booming migas. Cadangan minyak mereka tidaklah sebesar tetangganya di Arab Saudi atau Kuwait, namun sumber daya alam minyak dan gas bumi yang dikelola oleh negara itu secara efektif mampu menghasilkan efek ganda dibidang bisnis lain.
Contohnya adalah perusahaan maskapai Qatar Airways yang dikelola secara profesional mampu menjadi perusahaan penerbangan yang menjadi peringkat terbaik diantara maskapai penerbangan dunia lainnya.
Investasi yang dilakukan disemua bidang bisnis juga mampu mendatangkan laba yang signifikan bagi perkembangan ekonomi Qatar. Investasi di banyak negara yang menguntungkan dan membawa kemakmuran bagi negaranya.
Intinya, sumber daya alam dikelola dan diinvestasikan secara efektif dan efisien menggunakan para profesional dan pekerja asing untuk mendatangkan profit dan multiplier perekonomian bagi negara.
