Sangat tepatlah apa yang ditulis oleh pemazmur ini ribuan tahun lalu; ..adapun manusia, hari harinya seperti rumput, seperti bunga di padang, demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi...
Ada masa mekar, ada pula masa surut, hukum yang berlaku bagi semua insan manusia tidak terkecuali bagi pesepak bola.
Bisakah anda bayangkan bagaimana nelangsanya hati seorang Christian Ronaldo harus duduk dibangku pemain cadangan timnas Portugal untuk menyaksikan timnya bermain bahu membahu mempertahankan marwah negara yang mereka bela.
Ronaldo tidak diikut sertakan dalam starter pertandingan penting di babak perdelapan final melawan Swiss, hati ini pedih bukan?.
Bahkan sang istri, Georgina Rodriguez mengungkapkan kegusaran dan kepedihan hatinya saat ngetweet tentang keputusan coach mendudukkan Ronaldo dibangku cadangan.
Bukankah selama ini Ronaldo adalah kapten tim Portugal yang dihormati dan selalu dielu elukan oleh pemain dan rakyat Portugal?
Bagi coach Fernando Santos, itu merupakan keputusan meramu strategi untuk memenangkan pertandingan yang tepat. Terbukti tim yang diasuhnya dapat melumat timnas Swiss ini dengan skor telak 6 - 1, sekali lagi tanpa Ronaldo sebagai starter dan berkontribusi gol.
Usia memang gak bisa dibohongi, dengan usia Christian Ronaldo yang mencapai 37 tahun, usia yang sepuh bagi seorang pesepakbola pastilah performa sudah menurun dan tidak seperti biasanya saat bermain di usia powerfull.
Bukan hanya di tim nasional Portugal, belakangan ini Ronaldo sering uring uringan saat di Manchester United klub tempatnya berlabuh. Performa yang terus menerus turun untuk perolehan hasil tanding klub MU ini di liga Inggris ditengarai oleh manjemen salah satunya dampak dari penurunan performa Christian Ronaldo juga.
Tudingan menyakitkan hati Ronaldo yang membuatnya berang, bahkan mengancam akan membeli saham Manchester United agar dia dapat mengendalikan kelancangan manajemen yang menudingnya sebagai biang kerok merosotnya pamor klub Manchester United dipapan klasemen Premier League.
Saat Ronaldo harus duduk manis dibangku cadangan, justru pemain muda belia Goncalo Matias Ramos menggantikannya sebagai starter debutan bagi Portugal yang sekaligus membuktikan kepiawaiannya diusia muda. Membuat hattrick bagi tim negaranya, sekaligus menjawab kepercayaan coach Fernando Santos untuk menggantikan peran Ronaldo, bahkan langsung mencatatkan dirinya di papan top scorer.
Golcalo Ramos, pemain muda ini memang sangat berbakat, bahkan mungkin akan menyamai bakat sepakbola seorang Eusebio, legenda dan seniornya di klub Benfica.
Dengan tampilan meyakinkan di laga melawan Swiss, sangat mungkin dia akan menjadi starter utama di laga melawan Maroko dibabak perempat final dan laga selanjutnya. Sekaligus mengangkatnya sebagai bintang baru yang bersinar paska piala dunia mengikuti seniornya, Eusebio..
