Mohon tunggu...
Basuni ahmad
Basuni ahmad Mohon Tunggu... Guru - penulis buku Aktualisasi pemikiran pluralisme KH. Abdurrahman Wahid

Merenda kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kosep Pendidikan Syekh Nawawi Al-Bantani

13 Juli 2020   21:22 Diperbarui: 13 Juli 2020   21:22 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Banten nama penomenal dalam percaturan sejarah dunia, juga pergerakan melawam penjajah. Dalam sejarah dunia Banten tercatat sebagai kerajaan yang berdaulat penuh. Karangantu sebagai bandar pelabuhan internasional tempat bersandar kapal-kapal negara asing untuk mengangkut rempah-rempah yang melimpah ruah di Banten.


Masih dalam catatan sejarah dunia, Banten memiliki panorama alam nan eksotik bahkan konon pantainya melebihi moleknya pantai Paris di Eropa. Gugusan  kemolekan pantai itu kini masih tersisa di daerah pantai Tanjung Lesung hingga Ujung Kulon.


Gugusan pantai itu nan eksotik sebelum terjadi letusan gunung krakatau yang goncangannya sampai terasa ke negeri Donald Trump.
Dibalik kemolekan Banten ternyata menyimpan marabahaya yang maha dasyat, karena diselat Sunda bertengger Gunung anak Krakatau yang setiap waktu bisa marah.

Banten tempo dulu merupakan negeri "Pucuk Umun" yang diwarnai kental mistik.
Pasca para penyebar Islam datang lambat laun keyakinan orang Banten beralih ke Islam, Sultan Hasanudin mampu menguasai Banten setelah perang tanding menang melawan "Pucuk Umun".

Islam dan kebantenan saling mempengaruhi dalam tradisi dan budaya. Islam tak menegasikan budaya pun kebantenan tak menolak islam. Kawin budaya ini menjelma dalam perayaan maulid nabi ada "pajang mulud", juga kebatinan "debus". Disamping tradisi membaca manakib dan dalail khairat.

Banten berjuluk kota santri sekaligus gudang ulama disamping ada jawara. Banten masyhur karena ada ulama kelahiran Tanara yang mendunia. Dikenal sebagai saidul ulama Hijaz.
Beliau adalah Syekh Nawawi al-_Bantani. Penulis kitab tafsir "Tafsir Munir" disamping puluhan kitab-kitab lain mengkaji berbagai disiplin ilmu. 

Syekh Nawawi merupakan ulama generalis dalam arti mempuni dalam berbagai disiplin keilmuan. Dari itu ketika membahas tema fiqh pun terkadang ditinjau dari ragam aspek juga kontek masyarakat. Dari itu kental nuansa antropologi begitu kata ahli Nawawi.

Syekh Nawawi secara spesifik tak menulis kitab tentang pendidikan, namun dalam berbagai kitab yang ditulis Syekh Nawawi menyelipkan tema pendidikan.

Konsepsi pendidikan Syekh Nawawi merupakan teosentris dari konsep tauhid, uluhiyah, rububiyah dan  asma sifah.
Namun demikian pendidikan Nawawiah tak melulu dogmatisme, melainkan ada ruang proporsional empirisme.

Muara pendidikan menurut Syekh Nawawi adalah mardhatillah yang diaktualisasikan dengan rasa syukur. Rasa syukur menycangkup koghnitif (pengetahuan), afektif (sikap religious spiritual), dan psikomotor (amaliah) atau pengamalan daripada menghilangkan belenggu-belenggu kebodohan atau selaras apa yang dipetakan oleh Poule Freire dengan pendidikan yang membebaskan.

Dampak terburuk dari penjajahan memunculkan dekolonisasi ilmu  yaitu menjauhkan cendikawan anak negeri tak mengenal nilai adi luhung warisan bijak bestari dan ulama pribumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun