Rasulullullah membangun civility atau masyarakat madani. Dalam masyarakat madani heterogenitas suku dilebur kedalam cita-cita dan mimpi besar dan kemudian menjelma menjadi sebuah gerakan peradaban yang jangkauannya melampaui batas teritori, batas etnis, dan semangat zaman.
Ini merupakan inti sari dari pemahaman tauhid hakiki.
Pesan tauhid telah mengubah pola pikir mereka yang tadinya membanggakan kelas sosial atas dasar hubungan darah dan basis ekonomi, menjadi masyarakat yang memperjuangkan paham egaliteranianisme dengan mengedepankan integritas (ahlak) dan prestasi (amal shaleh).
Sehingga tak heran dalam hitungan tak begitu lama Islam menjadi mercusuar peradaban dunia kala itu.Bahkan sejarah mencatat kebangkitan bangsa Eropa itu distimulus peradaban luhur dunia Islam.
Kekuatan islam tempo dulu ditopang paling tidak oleh empat hal: kekuatan politik yang menjamin kohesi sosial, kekuatan ekonomi yang menjaminkesejahteraan warga, pusat-pusat lembaga pendidikan berkualitas, dan nilai-nilai luhur keagamaan yang menjadi sumber makna dan tujuan hidup.
Kini dunia Islam terjebak pada pemahaman formal skolastik, mengabaikan berpikir skolastik kontekstual. Pada gilirannya berimbas merosotnya sumber daya manusia muslim, terbelakang dan terjerat kemiskinan. Harus diakui walaupun pahit Negara-negara muslim hanya menjadi konsumen kecanggihan teknologi.
Karena pandangan tekstualis lebih sibuk urusan simbolisme agama, politik khilafah. kaffah dibajak pada tataran symbol, sehingga mereka merasa sudah paling Islam ketika sudah berjenggot dan celana cingkrang untuk lelaki, dan bercadar untuk perempuan.
Solidaritas dibangun hanya untuk kelompok Islam tertentu, sehingga mereka abai ke golongan muslim lain . ini kasat mata bagaimana mereka bungkam terhadap penderitaan muslim Yaman dan Syiria
Sejatinya kaffah dalam agama itu adanya kesesuaian antara ritualism dan kehidupan sosial kemasyarakatan. Bukan merasa shaleh secara pribadi bahkan merasa memiliki kavling surga. Sehingga gampang menjustifikasi diluar golongannya sebagai ahli neraka.