Mohon tunggu...
basuki rahardjo
basuki rahardjo Mohon Tunggu... Dosen

Menulis, tekun, menjalankan syari'at agama secara kaffah, menambah pergaulan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perutnya dibikin KEMBUNG

25 September 2025   10:11 Diperbarui: 25 September 2025   10:11 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

       Klowor sebetulnya bernama Suyanto. Oleh karena suka memakai celana kolor komprang setinggi dhengkul, sama para tetangga di panggilnya Klowor. Dia tidak marah, oleh karenanya para tetangga suka memanggilnya dengan panggilan akrab Klowor. Pekerjaan utamanya sebagai Penjagal Sapi, meneruskan warisan pekerjaan  orang tuanya, sejak tahun dua ribu sepuluhan,  atas penunjukan ayahnya ang sudah pikun.

       Rumah yang ditempati Klowor itu juga pemberian orang tuanya. Lumayan besar, terletak di gang kecil, yang jika diteruskan ujungnya sampai  ke Sungai  Bengawan Solo. Tempat penyembelihan sapi berada di rumah belakang, yang lantai dasarnya sudah diplester halus, dan dilengkapi saluran kecil yang dialirkan ke Bengawan Solo. Di pojok rumah belakang sudah dilengkapi sumur, kamar mandi, dan toilet, sekaligus ada lantai khusus sebagai tempat mencuci jerohan sapi baru yang disembelihnya.

       Beda tata cara orang tuanya dalam menjagal sapi, yang ritmenya  dilakukan   dengan   santai, dan nrima secukupnya ala kadarnya, tidak bernafsu ingin memperoleh laba yang sebanyak-banyaknya. Setelah diserahi tanggungjawab sebagai jagal dari ayahnya, Klowor melakukan rekayasa penyembelihan yang tidak seperti biasanya. Rekayasanya menjadikan kehidupan keluarganya dalam soal materi menjadi semakin menanjak. Rumah pemberian orang tuanya juga direhabilitasi dengan meninggikannya, dan di lengkapi pot-pot bunga beraneka macam. Teras rumah diperbaiki juga diganti bermotif Model Spanyolan, dan gentingnya diganti dengan warna merah menyala. Mobilnya ada dua. Satu mobil  pickup gundhul terbuka  untuk beli sapi di pasar. Jika membeli sapi, sekarang tidak hanya satu, akan tetapi kadang sampai empat atau lima. Timur rumahnya dibuat kandang untuk memasukkan sapi cadangan dengan mengikatnya satu per satu agar tidak saling serang. Langganan pembeli daging semakin banyak, karena persediaan daging, tulang belulang sapi, disiapkan  mencukupi permintaan.

       Kepribadian Klowor sekarang banyak perubahannya. Namun pergaulan dengan para tetangga malahan semakin supel dan bersahabat. Dia semakin ringan tangan, dan mudah menaruh simpati demi menolong para tetangga, sehingga Klowor semakin mendapat simpati publik. Dengan para remaja di kampungnya dia semakin akrab, malahan dipilih menjadi Ketua Karang Taruna, sehingga dijadikan tauladan bagi para remaja. Jika ada perhelatan di kampung, atau kesusahan adanya musibah, dan urusannya diserahkan ke Klowor, hasilnya pasti tidak mengecewakan, semua remaja rela membantunya secara bergotong royong.

       Jam tiga, dini hari, saat orang kebanyakan msih enak-enaknya tidur nyenyak. Rumah belakang Klowor sudah ada kesibukan untuk menyembeleh  sapi dengan para pembantunya. Terdengar, gedebug...... sapi kakinya dijegal, dan di dijatuhkan terlentang miring di satu sisi badan. Selanjutnya....... terdengar syuurr... syuurr.......darah sapi menyembur. Sapi dikuliti, diiris-iris dagingnya, dan tidak lama kemudian kedengaran suara plethak-plethok kapak dan pisau badik besar mentetak potong  habis semua tulang-tulangnya.

       "Min....sapi yang disembelih yang diikat paling barat dulu ya!." Begitu, biasanya Klowor memerintahkan pembantunya.

       "Ya Mas." Jawab yang disuruh.

       Para pelanggan pembelian daging kebanyakan pedagang bakso, dan jam empat, biasanya sudah pada berdatangan. Satu dan lainnya sudah punya perjanjian masing-masing, berapa kebutuhan daging, jêrohan, dan tulang-tulangan yang diperlukan. Oleh karenanya, jika langganan sudah datang,  cepat segera dapat dilayani tanpa harus bertanya lagi. Begitulan simponi kegiatan pagi berjalan, tanpa hambatan yang berarti merintanginya.

       "Le....!. Bangunlah, ini sudah jam setengah tiga, nanti terlambat membantunya menyembelih sapi!.? Seorang ayah membangunkan anakmya yang tiap dini hari  biasa membantu Klowor.

       "Pak...., saya sudah minta ijin Mas Klowor jika sudah tidak dapat membantu menyembelih sapi lagi."

       " Lha....bagaimana ta Le. Apa kamu mempunyai kesalahan dengan Mas Klowor?/"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun