Mohon tunggu...
Bass Elang
Bass Elang Mohon Tunggu... Seniman -

Dan pada akhirnya senja berubah menjadi malam yang gelap. Tak ada yang berkesan kecuali wajah manismu yang melintas.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perubahan Bentuk Sungai, Berdampak Banjir

9 Februari 2018   03:57 Diperbarui: 9 Februari 2018   16:25 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : https://www.mediacerdas.com/wp-content/uploads/2018/01/IMG_4305.jpg

 

Seringkali masyarakat beranggapan bahwa banjir disebabkan oleh banyaknya tumpukkan sampah yang menggenang di air. Kemudian  membuat lajunya air menjadi lebih lambat lalu meluap ke permukaan tanah.

Air sungai yang meluap lalu masyarakat menyebutnya banjir bukan hanya karena tumpukkan sampah yang menggenang di air. Bahkan, perubahan bentuk sungai dari bentuk awalnya, pun berdampak buruk di kemudian hari. Seperti normalisasi, dan betonisasi.

Normalisasi sungai yang telah dilakukan mungkin tujuannya bener, tetapi dalam prakteknya kadang  keliru. Sebab normalisasi sungai mestinya di peruntukkan mengembalikan sungai pada bentuk awal. Namun dalam prakteknya, di pinggiran-pinggiran sungai di betonisasi yang "memakan" ruang sungai, serta dirapihkan tetapi cenderung di luruskan.

Pembuatan beton di pinggiran-pinggiran sungai di sisi kanan dan di sisi kirinya selain di peruntukkan merapihkan bentuk sungai dari lengkungan-lengkungan juga membuat ruang sungai yang sebelumnya lebar menjadi lebih sempit. Hal ini justru mengurangi ruang sungai.

Lebih lagi normalisasi pada selokan-selokan yang ada di lingkungan masyarakat bukan hanya sekedar mengambil sampah yang sudah tenggelam di dasar sungai, bahkan betonisasi semestinya juga tidak mengurangi lebar, dan dalamnya meski di sesuaikan atau tidak terlalu dalam, agar airnya dapat mengalir lancar ke sungai yang lebih besar.

Bentuk sungai yang cenderung lurus akan membuat laju air lebih tinggi kecepatannya. Berbeda dengan sungai yang berkelok-kelok, pun laju airnya lebih lambat. Daya laju air yang cepat akan membawa lumpur dan sedimentasi lebih banyak. Akhirnya sungai lebih cepat dangkal.

Sungai yang lebih cepat dangkal, dan ruang sungai yang sempit dapat membuat air meluap ke permukaan tanah. Maka pembuatan beton di pinggiran-pinggiran sungai mestinya tidak mengurangi lebar; yang hal ini juga memengaruhi selokan-selokan yang ada di lingkungan masyarakat.

Air yang terdapat pada selokan-selokan seharusnya mengalir lancar ke sungai yang besar menjadi terkendala lalu meluap, dan mengakibatkan banjir di lingkungan masyarakat.

Oleh karena itu normalisasi dan betonisasi hendaknya di peruntukkan mengembalikan sungai pada bentuk awalnya. Entah itu sungai besar yang ada di samping jalan raya desa atau selokan-selolan yang ada di lingkungan masyarakat. Ini dimaksudkan agar tidak mengubah bentuk sungai. Dan supaya air sungai tidak gampang meluap.

Selain itu di pinggiran-pinggiran sungai meski di tanami pohon-pohon. Dan pohon-pohon yang sudah tertanam mestinya tidak di tebang. Karena manfaatnya dapat menyerap air ke dalam tanah. Air yang di serap ke dalam tanah dapat mengurangi tingginya genangan air.

Penulis: Bass Elang

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun