Mohon tunggu...
Basrin Ramadoan
Basrin Ramadoan Mohon Tunggu... Penulis - Berfikir dan berdzikir, berdzikir dan berfikir

Berfikir dan berdzikir, berdzikir dan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Filsafat, Ilmu, dan Agama

24 Februari 2020   07:10 Diperbarui: 24 Februari 2020   07:10 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ditinjau dari segi ruhaniyah, maka keistimewaan manusia dibandingkan  dengan hewan terlihat dari kenyataan bahwa mnusia adalah seseorang atau suatu pribadi, makhlik yang berakal sehat, sadar diri, berbicara berdasarkan akal pemikirannya.

                                                BAB II 

                                  MANUSIA MAKLUK PENCARI KEBENARAN

Manusia adalah hewan yang tukang bertanya 

Guru besar filsafat mengatakan bahwa manusia itu adalah makhluk yang suka bertanya. Mengenai maksud dan tujuan makna dan hakikat kenyataan,hanya manusia sajalah yang mendapatkan antara keindahan dan kejelasan,antara kebaikan dan keburukan, antara lebih baik dan lebih buruk. Jika hewan diberikan naluri maka dihadiahi akal pikiran.

Manusia adalah hewan yang berfikir

Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakkan oleh para pemikir di berbagai waktu dan tempat.tampaklah jelas bahwasaannya keistimewaan manusia terlihat jelas dalam kenyataanya kemampuan untuk berfikir.sebagaimana logika dari aristoteles. Maka patut kuat untuk diduga bahwa rumusan tentang manusia termaksud berasal dari beliau.

Hubungan "tanya"dan "berfikir"

Salah satu yang bernama Berlling menyimpulkan bahwasannya manusia itu adalah hewan tukang bertanya, bagaimana hubungan antara "tanya"dan "berfikir"?.orang yang bertanya, orang yang tidak beratanya,tidak pernah berfikir.hakikatnya kenyataan yang sesungguhnya yang tidak bergantung pada pandangan manusia itu pun,akhirnya,ciptaan pemikiran manusia.sebab baik mengemukakkan suatu persoalan dan mampu memjawabnya.

 BAB III 

TEORI TENTANG KEBENARAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun