Mohon tunggu...
Sofyan Basri
Sofyan Basri Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak Manusia

Menilai dengan normatif

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Surat Cinta untuk Tsamara Amany

30 Maret 2018   17:04 Diperbarui: 30 Maret 2018   17:35 3413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: detik.com)

Saya berumur 28 tahun ini malah belum pernah tampil di TV. Malu rasanya saya melihat Dik Tsamara. Apalagi, Dik Tsamara ini adalah seorang perempuan. Dan saya ingin mengakui juga bahwa Dik Tsamara ini adalah salah satu Kartini-Kartini milenial saat ini. Rasa-rasanya Dik, saya sedang jatuh cinta dengan kamu.

Namun, akhir-akhir ini Dik Tsamara kok diam. Adik seakan tertelan oleh bumi. Saya mencari-cari Adik. Mungkin karena rindu saya mendengar kritikan Dik Tsamara yang cukup pedas. Benar kata Dilan Dik, jika rindu itu berat. Dan saya merindukan Dik Tsamara memberikan kritik pedas baik kepada pemerintah maupun DPR.

Kenapa Dik? Kenapa? Apa yang buat Dik Tsamara mulai diam melihat DPR yang mengesahkan Undang Undang MD3 yang seakan memiliki hak untuk melakukan penyelidikan, pemanggilan dengan paksa bahkan penahanan terhadap orang-orang yang melakukan kritik terhadap KPK.

Dik Tsamara juga mulai diam ketika wacana kebijakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tidak rasional seperti Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur dari kalang Polri bintang dua. Penamaan pulau yang ditentukan oleh pihak asing oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

Bahkan, kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax dan terbaru pertalite Cs Adik juga diam. Atau bahkan yang terbaru mengenai permintaan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkopolhukam), Jaksa Agung dan Kapolri penghentian penetapan tersangka terhadap calon kepala daerah yang terindikasi korupsi oleh KPK yang Dik Tsamara selalu bela.

Atau jangan-jangan Dik Tsamara mulai diam karena partai Adik yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang telah lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai salah satu partai baru peserta pemilu 2019 mendatang. Dan telah mengumumkan siap mendukung dan memenangkan Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Begitu kah Dik? Begitu kah? Please Dik, jangan buat saya yang sudah terlanjur jatuh cinta sama dengan Dik Tsamara kecewa. Jangan karena balas jasa, Dik Tsamara loyo menyuarakan kebenaran berdasarkan data dan fakta. Apalagi, katanya partai Adik telah bahas-bahas Pilpres di Istana. Come on Dik, itu sudah agak terlalu. Apalagi sampai ngatur-ngatur kursi menteri lagi.

Satu lagi Dik, tiga pekan lalu saya baru tahu ternyata Dik Tsamara blokir saya di twitter. Jujur Dik, saya tertawa terbahak-bahak ketika tahu hal ini. Sebab saya tidak punya alasan yang cukup untuk menjawab pertanyaan saya sendiri atas sikap Dik Tsamara blokir saya.

Tapi, kupikir tidak apa-apa Dik. Bagi saya, cinta memang kadang harus kadang-kadang. Kadang, mau komunikasi lancar dan baik tapi kadang itu tidak bisa karena sudah diblokir. Ini bukan curhat yah Dik. Saya yakin Dik Tsamara ada alasan yang cukup sehingga memutuskan untuk blokir saya. Ku hargai itu.

Meski di blokir dan tidak bisa melihat twit Dik Tsamara lagi, saya tetap konsisten untuk rindu. Rindu Dik Tsamara mengkritik dan mendukung program pemerintah yang secara terbuka. Dan getol menyuarakan atas nama rakyat. Apalagi, Dik Tsamara katanya mau maju di DPR. Makanya, mulai sekarang mesti belajar kan Dik.

Saya kira surat cinta ini cukup Dik. Semoga Dik Tsamara paham atas penulisan surat cinta ini. Bahwa benar aku mencintai Adik, iya. Akan tetapi, cinta saya kepada Dik Tsamara adalah sikap teguh yang penuh komitmen untuk menyuarakan rakyat Indonesia. Salam hangat Dik, dari Sofyan Basri di Makassar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun