Mengucapkan kata ikhlas merupakan hal yang mudah untuk diucapkan oleh semua orang. Tetapi apakah ikhlas juga mudah untuk dilakukan oleh semua orang? Apakah ikhlas memang layak untuk diucapkan? Sesungguhnya ikhlas tidak akan pernah terucap jika kita memang benar-benar telah melakukan suatu hal dengan ketulusan hati nurani kita. Karena sejatinya, ikhlas yang hakiki tidak akan pernah terucap, karena Ikhlas yang hakiki merupakan suatu perbuatan tanpa pengharapan apapun kecuali dari Tuhan Yang Maha Esa. Singkatnya, Ikhlas adalah berbuat tanpa mengharapkan sesuatu dari perbuatan yang telah dilakukan. Jika demikian, mari kita melihat ke dalam kehidupan sehari-hari kita, apakah kita telah ikhlas dalam menjalankan kehidupan sehari-hari kita?
Mengimplementasikan ikhlas ke dalam kehidupan kita sehari-hari bukanlah hal yang mudah, akan tetapi bukan berarti tidak bisa di implementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Di dalam kehidupan sehari-sehari kita sering menjumpai hal-hal yang menurut kita yang sepatutnya bila kita melakukan hal tersebut, apa yang akan didapatkan kembali dari hal itu sendiri. Jika itu bertujuan untuk mencari nafkah maka tidak masalah, akan tetapi jika hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi yang dalam hal ini entah itu berupa ketenaran, pengakuan, dan status sosial di masyarakat, maka sebaiknya hal tersebut patut untuk ditinggalkan. Mulailah membiasakan diri dengan hidup ikhlas, yaitu dengan menjalani hidup tanpa pamrih dan tanpa merasa sedikit pun bangga dengan apa yang telah dilakukannya kebaikan dalam menjalani hidup. Memang hal ini tidak mudah untuk dilakukan, karena saat kita berbuat kebaikan akan selalu muncul rasa bangga akan terhadap diri kita sendiri. Tanpa kita sadari hal tersebut dapat membuat kita melewati batas diri dan akhirnya dapat membuat kita membangga-banggakan diri kita secara berlebihan. Untuk mengatasi hal tersebut kita harus mempunyai sikap rendah hati (tawadhu).
Ikhlas dalam kehidupan sehari-hari berarti kita menerima dengan sepenuh hati apa yang telah kita lewati dalam kehidupan sehari-hari dan dengan tanpa beban serta dengan senang hati menjalankan kehidupan kita sehari-hari. Kita tidak akan merasa berat hati ketika kita berangkat ke kantor, menghadapi atasan kita, menghadapi kesulitan hidup kita, menghadapi tugas-tugas kita. Semua tidak akan terasa berat untuk dilakukan karena kesiapan dan keterbukaan hati kita akan hal-hal yang akan dan telah terjadi di kehidupan kita. Agar kita bisa menjadi ikhlas, kita cukup melapangkan dada, dan membuka hati kita yang selebar-lebarnya untuk lingkungan sekitar kita dan orang-orang tercinta kita. Maka segala aktivitas, lingkungan, dan orang-orang disekitar kita pun akan bersahabat dengan diri dan hati kita. Ikhlas juga diperlukan dalam menjalani hubungan dengan antar sesama manusia.
Kita tentu pernah merasakan berat untuk berinteraksi dengan orang yang tidak kita senangi, begitu pula ketika orang yang kita senangi atau kita cintai tidak memberikan respon terhadap kita. Jika kita ikhlas dalam mencintai orang tersebut, kita harus tetap mencintai dia tanpa harapan yang berlebihan. Karena ikhlas dalam mencintai seseorang, tidak harus menuntut seseorang yang kita cintai sesuai harapan kita, kita cukup memberikan cinta dan kasih sayang kita kepada orang tersebut dengan hati yang tulus dan tanpa pamrih. Dengan melakukan hal tersebut kita tidak akan merasa berat hati ketika seseorang tersebut telah menjauhi kita, atau tidak memberikan respon terhadap kita karena kita dengan memberikan kasih sayang kita dan memberikan perasaan kita, kita dapat merasa bahagia akan hal itu.
Ikhlas sebenarnya adalah suatu hal yang sederhana dengan penerapan yang luar biasa didalam kehidupan sehari-hari. Luar biasa disini berarti dapat diterapkan di semua aspek kehidupan dan dibutuhkan konsistensi yang tinggi dalam menerapkannya.