Meski darah yang mengalir di tubuhku berasal dari suku Karo tapi, kalau boleh jujur, aku tergolong orang Karo yang sangat kurang paham tentang tadisi dan adat istiadat suku Karo. Mungkin dikarenakan terlahir dan besar bukan di daerah Karo, sehingga untuk menggunakan bahasa atau mengenal tradisi dan budaya suku Karo sangat minim.
Bukan bangga karena tidak paham, justru aku merasa malu, kenapa sejak masih remaja aku tidak mau mempelajari atau mengenal lebih dekat adat istiadat serta aneka ragam tradisi Karo.Â
Sampai akhirnya, setelah cukup mature, akhirnya keinginan untuk melihat langsung tradisi dan budaya Suku Karo bangkit Kembali. Mungking ada kesempatan, aku pun berkunjung langsung ke Tanah Karo tepatnya di desa Singa untuk melihat langsung seperti apa serunya Pesta Kerja Tahun.Â
Pesta Kerja Tahun atau dalam Bahasa Karonya Medang Merdem merupakan tradisi pesta tahunan suku Karo di Sumatra Utara, yang sudah turun temurun dilakukan oleh semua suku Karo di Tanah Karo.Â
Kebetulan lagi, masih banyak saudara dari orangtua yang tinggal di Tanah karo. Jadi, untuk berkunjung aku tidak perlu khawatir tinggal di mana. Mereka dengan senang hati menyambut kedatangan saudara-saudaranya.
Pesta Adat Kerja Tahun digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen (karena warga Karo kebanyakan berprofesi sebagai petani atau berkebun).Â
Selain ungkapan rasa syukur acara tersebut juga sebagai wujud mempererat tali silaturahmi. Ibarat Lebaran, mereka akan berkunjung dari satu rumah ke rumah lainnya sambil membawa buah tangan berupa gula.Â
Kedatangan mereka disambut dengan suguhan makanan. Biasanya, makanan yang disuguhkan selain nasi beserta lauk pauknya, juga makanan khas Karo yaitu kue cimpa, tape ketan dan lemang.
Konon katanya, Pesta Kerja Tahun bisa digelar selama satu minggu berturut-turut dengan acara yang berbeda-beda setiap harinya. Tapi, semakin ke sini acara digelar kebanyakan hanya 2 hari 2 malam saja. Seperti di Desa Singa yang aku kunjungi, pesta digelar selama 2 hari 2 malam.Â