Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Eksplore Kota Dieng di Musim Hujan akibat Gagal Mendaki Gunung Prau

27 Januari 2024   10:15 Diperbarui: 1 Februari 2024   18:27 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 19 Januari lalu, saya berangkat ke Wonosobo naik bis malam dari kota Karawang. Tujuannya sebenarnya mau mendaki gunung Prau via basecamp Dieng. Perjalanan kurang lebih 11 jam sebenarnya sangat membosankan. Untungnya naik bis malam sehingga banyak waktu dipakai untuk terlelap. Seandainya berangkat pagi atau siang hari, dijamin mata enggan terpejam dan rasa lelah akan sangat terasa.

Setelah 11 jam di dalam bis, pukul 07:000 WIB, akhirnya bis yang saya tumpangi tiba di terminal Mendolo, Tiba di Terminal telat beberapa jam karena saat di jalan tol ada kecelakaan beruntun disekitar Indramayu yang mengakibatkan bis tidak bisa bergerak. Ada 1 jam lebih bis stuck di tol. But, Thanks God, akhirnya bis pun tiba di terminal dengan selamat.

Sebenarnya terminal ini sudah beberapa kali saya singgahi setiap kali mendaki gunung yang ada di Jawa Tengah. Tapi, kali ini penampilannya sedikit berubah dan lebih megah dengan bangunan barunya. (next, saya akan review terminal Mendolo,ya..)

Terminal Mendolo menjadi titik Meeeting point (Mepo)  saya dan dua teman pendaki lainnya. Mereka berangkat dari Tuban dan Semarang. Setelah 2 jam menunggu, bis yang mereka tumpangi pun tiba di terminal. Kami melanjutkan sarapan terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan menuju basecamp (bc) Dieng. Di terminal, jasa antar jemput ke basecamp cukup sering bersileweran. Mereka menawarkan jasa untuk mengantar ke bc dengan harga Rp.30.000 naik mobil pick up. Terjadi tawar menawar yang akhirnya jatuh ke harga Rp.25.000 perorang. Kami pun naik pick up diantar ke bc. Ternyata jarak dari terminal ke bc lumayan jauh juga. Ada sekitar  1 jam perjalanan kurang lebih. Tapi sepanjang perjalanan kami disuguhkan dengan view yang sangat indah.  Bukit nan hijau, deretan rumah-rumah berundak-undak di atas bukit mengingatkan saya akan Nepal van Java.

dieng/dokpri
dieng/dokpri

Baru tiba di bc kami langsung disambut kabut tebalyang kemudian disusul hujan deras. Kami langsung masuk ke dalam bc. Di dalam bc ada beberapa pendaki yang gagal muncak karena cuaca buruk. Ternyata dari beberapa hari lalu hujan dan angin kencang menghantam kota Dieng.  Petugas yang berjaga-jaga di pos pendakian menghimbau agar pendaki mengurungkan niatnya untuk mendaki dikarenakan cuaca yang kurang bersahabat. Meski ada beberapa pendaki yang nekad mendaki tapi dilarang untuk nge camp. Mereka boleh mendaki asal tek tok (naik dan langsung turun). Kalau saya mending memilih tidak mendaki kalau hanya tek tok. Capek-capekin badan doang tanpa menikmati keindahan alamnya.

Meski ada rasa kecewa karena gagal mendaki gunung Prau, tapi saya dan teman-teman memilih melawan ego untuk tidak memaksakan diri mendaki dengan kondisi cuaca yang cukup jelek. Apalagi di sosmed berita tentang cuaca buruk di beberapa gunung Jawa Tengah cukup gencar.Kami tidak mau mengambil resiko hanya demi postingan di somed kalau kami berhasil mendaki melawan badai. No way!

tema pendaki/dokpri
tema pendaki/dokpri

Untuk menghilangkar rasa kecewa, kami memutuskan untuk eksplore kota Dieng yang jaraknya tidak begitu jauh dari basecamp. View yang terlihat menang sangat indah jika tidak ditutupi kabut tebal. Dieng Plateau, atau dataran tinggi Dieng, merupakan salah satu situs bersejarah paling terkenal di Jawa Tengah, keindahannya terlihat jelas karena berada di dataran tinggi. Apalagi dari basecamp pemandangan kota Dieng terlihat dengan jelas. Hanya saja, cuaca yang buruk membuat keindahannya tertutupi kabut. Meski hujan, kami tidak menyerah untuk eksplore Dieng. Rain coat yang sudah kami persiapkan untuk mendaki bisa difungsikan untuk jalan-jalan.

Cuaca benar-benar tidak bersahabat. Baru berjalan beberapa menit, hujan turun dnegan tiba-tiba. Kemudian setelah menumpahkan curahnya, hujan berhenti dan kami melanjutkan perjalanan. Disuusl hujan lagi. Ya, begitu saja terus. Benar-benar nggak asyik nih hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun