Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tiba-Tiba Menjadi Pelari, Kok Bisa?

28 Juni 2023   10:43 Diperbarui: 28 Juni 2023   10:59 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak pernah terbayangkan dibenakku kalau sekarang gue memiliki hobi berlari. Ya, sejak 3 tahun terakhir ini, olahraga yang paling sering gue lakukan adalah berlari. 

Dalam seminggu, gue bisa berlari 3 sampai 4 kali dengan durasi 5K hingga 10K. Membayangkan bisa berlari sejauh itu saja gue hampir tidak percaya. Bagaimana mungkin?  

Gue yang dulunya sangat anti bangun pagi, eh, sekarang menjadi morning person. Biasanya, gue mulai berlari sekitar pukul 6 pagi dan selesai antara pukul 8 atau 9 pagi. Sebelum berlari sangat dibutuhkan yang namanya warming up antara 15 hingga 30 menit. Begitu juga setelah selesai berlari, dibutuhkan juga cooling down atau peregangan otot. Supaya otot-otot tidak kaku atau terhindar dari cidera.

Sebelum suka berlari secara serius dan konsisten, sebenarnya gue sudah menyukai olaharaga juga. Hanya saja, olahraga yang gue lakukan sangat acak. Alias tidak focus ke satu cabang. 

Mulai dari berlari, berenang, sepeda, bola dan sebagainya.  Sebatas mengolah raga tanpa ada target dan juga tanpa ada yang membimbing. Kalau pun berlari, gue hanya mampu satu putaran stadion saja. Atau sekitar 800 meteran tapi detak jantung dan nafas gue sudah kayak irama nada tak beraturan. Pokoknya nafas ngap-ngap dan rasa dehidrasi yang super haus seperti nggak pernah minum setahun.

GBK/foto dokpri
GBK/foto dokpri

Sejak diajak dan dibimbing teman yang suka berlari, gue pun mulai menyukai dan menemukan ritme serta kenimkmatan berlari. Meski belum juga mampu berlari dengan jarak  yang jauh. 

Awalnya tembus 1K sudah senang banget. Kemudian dikasih target 2K eh, tembus 2K. selanjutnya 3K sampai akhirnya 5K. proses kearah 5K juga tidak mudah. Cukup lama juga sih prosesnya. Soalnya terkadang kalau berlari gue masih suka terbawa emosi dan terlalu bersemangat diawal berlari,  sehingga dipertengahan nafas sudah ngap-ngap dan kehabisan energi.

"Easy run saja. Nggak usah terburu-buru. Ntar keburu lelah." Saran teman. Gue mulai mengikuti sarannya. Juga mulai rajin nonton youtube para pelari. Mempelajari tehnik-tehnik dasar. Mengolah pernafasan juga latihan interval dan banyakkkkk banget ternyata yang harus dipelajari. Dulu, gue pikir berlari itu ya tinggal lari doang. Gue salah besar. Semua pikiran gue ternyata keliru. Begitu banyak banget proses yang harus dilakukan sebelum mulai berlari.  

"Semua butuh proses. Yang penting elo enjoy dulu. Tanpa ada beban dan dibawa rileks." Ucap teman gue yang sudah sering ikut race dengan jarak tempuh Half Marathon (HM) 21K dan Full Marathon (FM) 42K.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun