Mohon tunggu...
Very Barus
Very Barus Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Writer, Traveler, Photographer, Videographer, Animal Lover

Mantan jurnalis yang masih cinta dengan dunia tulis menulis. Sudah menelurkan 7 buah buku. Suka traveling dan Mendaki Gunung dan hal-hal yang berbau petualangan. Karena sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan, maka berjalannya sejauh mana kaki melangkah. Kamu akan menemukan banyak hal yang membuat pikiran dan wawasanmu berbicara. Saya juga suka mengabadikan perjalan saya lewat visual. Anda bisa menyaksikannya di channel Youtube pribadi saya (www.youtube.com/verybarus). Saya menulis random, apa yang ingin saya tulis maka saya akan menulis. Tidak ada unsur paksaan dari pihak mana pun. Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bergabung dengan Komunitas, Menguntungkan atau Merugikan?

17 Maret 2023   21:43 Diperbarui: 23 Maret 2023   11:14 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          Kamu pernah ikut komunitas nggak? Ya, komunitas atau perkumpulan atau grup atau kelompok yang berhubungan dengan hobi atau kesenanganmu? Ya, let say, komunitas olahraga, komunitas automotif, komunitas pecinta tanaman, komunitas pecinta alam Komunitas ibu-ibu arisan dan lain-lain.

Pasti punya dong?

Menurut kamu, ikut komunitas itu menguntungkan atau merugikan?

Gue mau berbagi pengalan juga tentang komunitas. Terutama Komunitas yang pernah gue ikuti sesuatu dengan hobi dan kesenangan gue, Lari dan Mendaki Gunung. Kedua aktivitas itu paling sering gue lakukan sejak beberapa tahun belakangan ini.

Sebenarnya, kalau mau mendaki Gunung, gue tidak pernah ikut komunitas. Kalau mau mendaki ya paling pergi bareng teman-teman yang sepakat mau mendaki gunung bareng. Bukan yang tergabung dari sebuah komunitas. Menurut gue sih, small circle itu jauh lebih enak ketimbang  yang banyak anggotanya.

Sampai suatu ketika, ada teman pendaki memasukkan nomer hape ke grup atau komunitas pendaki gunung. Katanya supaya bisa mendapat informasi tentang mendaki gunung dan hal-hal tentang pendakian. Gue tidak keberatan. Itung-itung nambah teman dan siapa tahu bisa mendaki bareng.

Meski sudah masuk dalam satu komunitas pendaki tapi, gue cenderung peserta yang pasif. Jangan memberi komentar juga jarang mengomentari pesan singkat yang ada di grup. Ya, read only gitu deh.

Sampai Suatu hari, ada seorang peserta memposting tas Carrier yang baru dia beli. Mereknya Osprey. Kemudian disusul dengan anggota lainnya memposting sepatu barunya merk Salomon. Seakan anggota lain tidak mau kalah, secara beruntun mereka memposting barang-barang yang baru mereka beli dengan merk yang tidak kalah gonjreng. Mulai dari The Nat Geo, Nature Hike hingga Eiger. Begitu juga dengan sepatu dan printilan mendaki lainnya. Mungkin sebagian pendaki sudah faham berapa harga Carrier dengan merek-merek di atas. Yang pasti tidak murah. 

foto dokpri
foto dokpri

Gue yang selama ini tidak terlalu memikirkan brand, akhirnya mulai bertanya-tanya,"Apakah grup ini hanya untuk ajang pamer barang? Atau murni untuk sharing informasi?" Karena, hampir setiap hari ada saja postingan foto atau video yang memamerkan barang-barang milik mereka. Mulai dari outfit hingga printilan lainnya. Mulai dari sleeping bag, Matras Tiup, perlengkapan masak. Jaket bulang, kupluk sampai celana Dari merk-merk ternama. Harganya juga nggak main-main.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun