Mohon tunggu...
Barbara Sapta Dini
Barbara Sapta Dini Mohon Tunggu... Guru - Mentor di SMP Kristen Generasi Unggul Kupang

Barbara Dini // To Teach is to touch // To touch a life forever.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

1 Desember 2022   19:50 Diperbarui: 1 Desember 2022   19:54 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR

(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

 Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR

(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)


Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Penulis

Barbara Sapta Dini Ferroh, S.Pd

Lokasi

SMP Kristen Generasi Unggul Kupang

Tanggal

01 November 2022

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui pendekatan TPACK pada materi "Narrative Text (Folktale)" di kelas IX SMP Kristen Generasi Unggul - Kupang.

 

I. SITUASI:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Saya Barbara Sapta Dini Ferroh, S.Pd, Guru Bahasa Inggris yang mengajar di kelas IX pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kristen Generasi Unggul, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kelas IX terdiri dari 33 Siswa yang termasuk dalam kategori kelas besar dengan karakteristik gaya belajar siswa yang beragam dan keunikan latar belakangnya.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah:

Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang telah diakui oleh seluruh dunia. Seiring berjalannya waktu, terkhususnya pada saat ini, penggunaan bahasa Inggris sudah sama seperti bahasa sehari-hari yang tidak pernah lepas dari lingkungan masyarakat.

Sekrang ini kita diperhadapkan dengan kenyataan bahawa adanya kemajuan pada era teknologi yang semakin canggih dan pesat, dengan kemajuan ini, kita dituntut untuk menyesuaikan dan mengikuti pola zaman. Ada begitu banyak pertanyaan yang bermunculan seperti: Bagaimana cara kita bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat?. Cara kita untuk meyesuaikan diri  yaitu kita harus mulai mengenal dan belajar bahasa Inggris, dimulai dari lingkungan keluarga atau lingkungan yang paling kecil dan juga lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat pembelajaran pertama yang kompleks, hal ini tentu dapat membantu kita untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi dari hari ke hari.

Dengan adanya bahasa Inggris di satuan tingkat pendidikan, salah satunya tingkat  SMP diharapkan para generasi muda Indonesia mampu berbahasa Inggris dengan baik sejak ditingkat dasar, sehingga diharapkan bangsa Indonesia mampu bersaing di dunia  Internasional serta didukung oleh penguasaan teknologi yang baik.

Tujuan pokok pembelajaran bahasa Inggris mencakup penguasaan 4 kompetensi dasar yaitu listening (mendengarkan), speaking (berbicara), reading (membaca) dan writing (menulis). Keempat kompetensi ini saling berkaitan, sehingga satu kegiatan pembelajaran bisa digunakan untuk mempelajari satu atau lebih kompetensi yang ingin dikuasai. Keterampilan membaca dan menulis memegang peranan penting dalam penguasaan ilmu pengetahuan termasuk penguasaan pengetahuan berbahasa.

Karakteristik pembelajaran bahasa terutama bahasa Inggris berbeda dengan mata pelajaran yang lain, karena fungsi bahasa sebagai alat berkomunikasi antara satu dan lain individu, sehingga dalam belajar berbahasa yang bukan merupakan bahasa kesatuan, seperti bahasa Inggris, disajikan dalam pembelajaaran yang berbasis TPACK sehingga proses pembelajaran Bahasa Inggris lebih kreatif dan inovatif serta meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

Namun pada kenyataanya,  hampir 70% siswa di kelas IX SMP Kristen Generasi Unggul Kupang kurang terlibat aktif dalam pembelajaran Bahasa Inggris, siswa tersebut cenderung merasa bosan pada saat pembelajaran bahkan sebagian siswa malu untuk mengungkapkan pendapat. Hal ini sangat disayangkan dan harus menjadi perhatian untuk ditindak lanjuti, demi peningkatan kemauan siswa untuk melakukan dan mengikuti pembelajaran bahasa Inggris dengan mengekspresikan kemampuan yang dimiliki.

Berdasarkan masalah di atas maka dapat ditarik, penyebab kurangnnya keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggis yaitu Model pembelajaran yang digunakan belum memakai model pembelajaran yang inovatif dan kontekstual. Maka dari itu  sebagai guru, kita harus menerapkan pembelajaran dengan inovasi yang semakin berkembang dan penuh kreatifitas dalam merancang serta mengembangkan perangkat pembelajaran, baik dari segi metode, model, media pembelajaran yang digunakan.  Dengan menerapkan metode pembelajaran yang tepat, guru dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan peserta didik dalam belajar Bahasa Inggris, sehingga menghasilkan pembelajaran yang meyenangkan dan dapat diminati.

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan:

Karena sebagian besar guru mengalami permasalahan yang sama seperti yang saya hadapi saat ini. Dan juga dapat memotivasi saya dalam mendesain pembelajaran yang inovatif, sekaligus menjadi referensi dan inspirasi dalam mengatasi masalah pembelajaran.

 

Apa yang menjadi tanggungjawab anda dalam praktik ini:

Sebagai seorang guru saya bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, dengan menggunakan media dan model pembelajaran yang tepat, sehingga dapat menambah minat dan pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran yang akan dicapai, serta bisa meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Narrative Text (Folktale) dengan cara yang mudah dan menarik untuk dipelajari dan dipahami.

II. TANTANGAN:

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?. Siapa saja yang terlibat?.

A. Apa yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan:

Guru belum menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan karakteristik siswa, masih terkesan monoton dengan ceramah yang berpusat pada guru. Sehingga saya berusaha uuntuk memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa, yang mana akan melibatkan keaktifan siswa (student center) selama proses pembelajaran berlangsung.

Dalam proses pembelajaran guru menggunakan media pembelajaran yang kurang menarik, sehingga membuat siswa tidak tertarik untuk menyimak pembelajaran. Siswa tidak tertarik bahkan terkesan merasa bosan selama mengikuti pembelajaran dilihat dari tingkah lakunya, malas bertanya ketika belum memahami materi. Sehingga saya berusha untuk memilih dan menampilkan media pembelajaran yang menarik minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, dengan  mengkondisikan kelas dan media pembelajaran, dimana siswa secara psikologis merasa nyaman dalam mengikuti pembelajaran.

B. Siapa saja yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini:

Guru. Berperan dalam hal kompetensi yang harus dimilikinya, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial (Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8).

Siswa. Terkait dalam hal keaktifannya dalam mengikuti proses pembelajaran yang berujung pada pemahaman materi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

III. AKSI:

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan?/ bagaimana prosesnya?, siapa saja yang terlibat?/ Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?.

A. Langkah -- langkah yangharus dilakukan untuk menghadapi tantangan yaitu:

1. Berkaitan dengan model pembelajaran.

Guru memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran dan karakteristik siswa. Dalam hal ini guru memilih model pembelajaran problem based learning, yang sintak-sintaknya tercover didalam kegiatan inti pembelajaran, yaitu :

Persiapan

Orientasi siswa pada masalah:

Siswa menonton video cerita narrative text (folktale tentang Sangkuriang)

Siswa membaca cerita tentang Sangkuriang dan Pinokio yang ditampilkan di slide canva.

Pelaksanaan

.Mengorganisasi siswa:

Siswa mulai mengerjakan LKPD melalui live worksheet 

Membimbing individu dan grup penyelidikan:

Guru membimbing siswa selama proses pengerjaan live worksheet baik secara individu maupun berkelompok.

Mengembangkan dan menyajikan hasil:

Siswa mempresentasikan hasil diskusinya.

Penutup

Menganalisis dan evaluasi masalah:

Guru memberikan evaluasi terhadap peneyelidikan siswa dan proses-proses yang digunakan.

Siswa dengan bantuan guru menyimpulkan pembelajaran.

2. Pemilihan Media Pembelajaran. 

Guru memilih media pembelajaran yang inovatif berbasis TPACK, yaitu dengan menggunakan power point dan canva, dan penayangan video Cerita Sangkuriang melalui Projector dan Audio speaker aktif serta menggunakan Handphone bagi siswa untuk mengerjakan Live worksheet yang hasilnya dikirim ke WA Group.

3. Pengelolaan Kelas yang sesuai dengan Karakteristik Siswa.

Guru mendesain kelas dengan baik (peserta didik dibimbing dalam LKPD yang secara individu dan berkelompok) sehingga siswa merasa nyaman saat belajar, membuat siswa dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran.

IV. REFLEKSI DAMPAK DAN HASIL

Dampak aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif ? Atau tidak efektif ? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidak berhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut ?

Dampak dari aksi dan langkah- langkah yang telah dilakukan dalam PPL ini,  hasilnya sudah efektif. Hal ini terlihat dari :

Penggunaan TPACK dalam kelas mampu membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan, kreatif dan efektif, hal ini terlihat dari siswa aktif dan lebih percaya diri, berpikir kritis dalam memecahkan permasalahan yang disajikan lewat media yang digunakan.

Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan:

Respon Peserta Didik:

Sangat baik, hal ini terlihat dari kegiatan refleksi akhir pembelajran, dimana peserta didik memberikan refleksi bahwa pembelajaran itu menyenangkan dan mudah untuk dipahami.

Dan juga hasil dari mengerjakan LKPD, serta evaluasi akhir dalam bentuk post test menunjukkan hasil di atas KKM (72) yaitu rata -- rata dari jumlah siswa kelas IX 33 orang mendapat nilai 90.

Respon Pihak Sekolah (Kepala Sekolah dan Teman Guru):

Respon Kepala Sekolah: Sangat positif dan mendukung penuh atas kegiatatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Rekan Sejawat:

Sangat positif dan antusias, sehingga mereka juga ingin melaksanakan model pembelajaran yang telah saya laksanakan. Karena berdampak besar terhadap pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

Faktor yang menjadi keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah:

Pemilihan dan penguasaan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran dan karakteristik siswa.

Pembelajaran yang bisa diambil dalam proses dan kegiatan yang sudah guru lakukan adalah: 

Guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih dan mengembangkan model-model pembelajaran sehingga tujuan pembelajarandapat tercapai dengan maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun