Mohon tunggu...
Irwan Siswanto
Irwan Siswanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

DNA Demokrat adalah Demokrasi, Ekonomi, dan Berpihak pada Rakyat Kecil

2 Januari 2018   14:26 Diperbarui: 2 Januari 2018   14:40 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa konstelasi politik akan dimulai sebentar lagi. Setiap partai politik bersiap menghadapi hajatan lima tahun sekali tersebut. Tak lupa pula untuk menggalang kekuatan dengan partai lain demi tujuan memenangkan kontestasi.

Partai politik seyogyanya harus berjalan on the track, yakni demi menyalurkan aspirasi masyarakat. Aspirasi yang ditampung dari masyarakat selama ini menjadi modal dan arahan kader-kader parpol yang duduk di perwakilan rakyat.

Partai Demokrat yang telah berumur 16 tahun ini telah malang melintang dalam kancah perpolitikan Indonesia. Dinamika perpolitikan yang terus bergejolak terus menempa partai berlambang merci merah putih menuju arah yang lebih baik.

Situasi politik akhir-akhir ini yang terus menghangat berujung pada dijadikannya Demokrat sebagai sasaran tembak. Namun, dalam perjalanannya, sasaran tersebut malah bermuara pada dekatnya Demokrat dengan rakyat.

Pengelolaan isu dengan sangat cakap membuat Demokrat menjatuhkan pilihan tetap dengan rakyat, di samping tekanan dan nada miring yang terus menghujam.

Selayaknya, jika dilihat dari kacamata jernih, sikap Partai Demokrat patut diacungi jempol. Demokrat menunjukkan cara berdemokrasi yang baik dan demi kebaikan masyarakat luas.

Pada Kongres Surabaya 2015 lalu, Demokrat dengan mantap mengusung semboyan, "untuk rakyat, Demokrat peduli, serap aspirasi, dan beri solusi." Semboyan itulah yang kemudian terus hidup dan tetap diwujudkan sampai saat ini.

Demokrat tidak terlalu ambisius dan muluk-muluk dan melangkah dan berkomitmen. Saya cermati Demokrat hanya ingin berkontribusi untuk mengurangi beban masyarakat yang tengah dalam kesulitan. Ketika rakyat sedang resah karena melihat keadilan dan kebebasan, Demokrat berani menyampaikan kepada negara. Sampai saat ini, Demokrat terus menyuarakan keresahan dan kegelisahan rakyat tersebut.

Kita ambil contoh mengenai disahkannya Perppu Ormas menjadi UU. Kala itu, partai pro pemerintah satu suara untuk menyetujuinya. Di sisi lain, yang menentang sedikit jumlahnya. Alhasil, Perppu tersebut diterbitkan.

Penerbitan Perppu Ormas tersebut sebenarnya sedikit kontradiktif dengan kebebasan berserikat dan berpendapat. Namun, di sisi lain juga ada sisi positifnya, yakni untk memberangus ormas radikal yang mampu mengancam NKRI.

Nah, di sinilah harusnya para pembuat keputusan melihat dengan kacamata jernih. Eksekusi untuk ormas radikal tersebut bagaimana. Apakah memberi jalan pintas pemerintah untuk semena-mena?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun