Klaten_Tren konsumsi jamur pangan semakin meningkat di kalangan masyarakat. Hal ini dikarenakan jamur memiliki rasa yang enak, tinggi protein, bebas lemak, rendah kalori, dan bebas kolesterol. Selain itu, budidaya jamur pangan, terutama jamur tiram sangat mudah, hanya dengan memanfaatkan media tanam serbuk gergaji yang didapat dari limbah tukang kayu.
Peluang inilah yang diambil Bapas Klaten sebagai salah satu unit usaha yang akan dikembangkan kedepannya,tak hanya sebatas sebagai tempat pelatihan bagi klien tapi dapat menghasilkan "cuan' dari hasil penjualan  jamur. Dengan membangun rumah jamur atau kumbung seluas 3 meter x 6 meter,perlahan tapi pasti dari baglog sejumlah 1.500 media mulai menampakkan hasilnya.
Ditemui usai panen jamur tiram (13/12),Digdo Wilarto selaku koordinator sangat optimis usaha jamur bisa bersaing di pasaran terutama di Kota Klaten."Hari ini kita panen hampir 1 kg lebih itupun baru beberapa baglog,belum kita distribusikan keluar karena untuk permintaan dari pegawai sendiri masih kekurangan,"ujarnya. Untuk  memulai usaha,Bapas Klaten hanya  sebatas membudidayakan jamur,belum sampai pada pembuatan baglog atau media jamur.Selama proses pengembangan hingga akhirnya menjadi Bapas Produktif,Bapas Klaten terus berkonsultasi dan berkoordinasi dengan  Oemah Jamur Klaten yang sudah lama bergerak dalam bidang budi daya jamur,sehingga kualitas jamur tiram yang dihasilkan layak bersaing dipasaran lokal.