Mohon tunggu...
Banyu Wijaya
Banyu Wijaya Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

#nusantaraindonesiatrulyuniversa

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Road to Sukoharjo

30 Juli 2012   09:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:27 4144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Landmark Sukoharjo. Landmark ini berada di Jl. Raya Sukoharjo-Solo Baru. (dok. pribadi)

Kabupaten Sukoharjo tenar sebagai kabupaten penghasil jamu tradisional dengan pusatnya di Kecamatan Nguter, tak jauh dari Kota Solo. Maka tak heran landmark ibukota Kabupaten Sukoharjo, yakni Sukoharjo adalah Mbok Gendong Jamu. Pada gambar Mbok Gendong Jamu bersanding dengan Pak Tani. Pertanian memang menjadi mata pencaharian mayoritas masyarakat Kabupaten Sukoharjo sebagaimana juga masyarakat Indonesia.

Landmark tersebut berada disamping kanan (dari arah Solo) pintu gerbang Selamat Datang di Sukoharjo Makmur. Slogan Makmur merupakan kependekan dari Maju, Aman, Konstitusional, Mantap, Unggul, dan Rapi. Moto inilah yang ingin dicapai kabupaten Sukoharjo sehingga tercapai masyarakat madani yang gemah ripah loh jinawi.

1343634296702585793
1343634296702585793
Gerbang "Selamat Datang di Sukoharjo Makmur". (dok. pribadi) Sukoharjo adalah sebuah kabupaten di Jawa Tengah  daerah karisidenan Surakarta-Solo. Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Solo, sebelah Barat berbatasan dengan kabupaten Klaten, sebelah Selatan berbatasan dengan kabupaten Wonogiri dan Gunung Kidul, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Karang Anyar.
1343634998887002423
1343634998887002423
Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo: H. Wardoyo, S.H., M.H. dan Drs. Haryanto, M.M. (dok. pribadi)

Baliho pasangan bupati dan wakil bupati Sukoharjo ini terpasang di depan pintu masuk Alun-alun Satya Negara Sukoharjo yang bersanding dengan baliho Peta Obyek Wisata Kabupaten Sukoharjo.

13436343451413786428
13436343451413786428

Landmark ini berada di Proliman Sukoharjo. (dok. pribadi).

Proliman adalah sebutan untuk persimpangan yang memiliki lima jalan yang tengah-tengahnya ada  bundaran. Landmark ini dapat dikenali berada di seberang jalan Rumah Bupati Sukoharjo, tepatnya di sebelah timur samping Gedung Serbaguna Sukoharjo, lalu ke barat ada Gedung DPRD Sukoharjo, lalu Alun-alun Satya Negara, Sukoharjo.

1343634579862422955
1343634579862422955

Peta Obyek Wisata yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Baliho ini berada di depan sisi timur Alun-alun Satya Negara, Sukoharjo. (dok. pribadi)

13436350951357136259
13436350951357136259

Alun-alun Satya Negara, Sukoharjo. (dok. pribadi)

1343635188960742500
1343635188960742500
Pada rute pulang saya melewati Bundaran Solo Baru seperti foto di atas, sedangkan berangkatnya tidak. Karena saya sudah lama tidak ke Sukoharjo dan Solo Baru, maka saya bertanya perihal tokoh wayang Pandawa yang berada di Bundaran Soba kepada Bapak-bapak Becak-er. Soalnya saya tidak hafal benar tokoh wayang tersebut. Mereka yang mangkal di sebelah barat Bundaran Soba ini menjelaskan bahwa patung besar yang berada di tengah-tengah bundaran seperti tampak pada foto adalah Puntadewa, sulung Pandawa. Kemudian yang berada di keempat sisinya Bima/Werkudara (Pandawa no. 2) berada di sisi timur, Arjuna (Pandawa no. 3) di sisi barat, dan si kembar Nakula (Pandawa no. 4) di sisi utara dan Sadewa (Pandawa no. 5/bungsu) di sisi selatan. Saya melakukan perjalanan santai menggunakan sepeda motor pada Hari Kamis, 26 Juli 2012. Selain tempat-tempat yang tampak pada foto, saya juga mengunjungi Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Sukoharjo yang berada di Jl. Abu Tholib Sastrotenoyo dan Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo yang berada di sebelah timur Rumah Bupati Sukoharjo setelah melintasi rel kereta api. Beberapa kantor pemerintahan seperti PDAM, dll berada di jalan ini. Sebelah baratnya adalah Kantor Bupati Sukoharjo. Abu Tholib Sastrotenoyo merupakan salah seorang mantan bupati Sukoharjo. Secara umum, kondisi jalan baik, hanya di Baki - Solo Baru yang cukup rusak, jalan berlubang cukup besar sehingga Anda harus hati-hati dan waspada bila melintas di sana. Semoga jalan ini segera diperbaiki. Di Baki, saya berkunjung ke salah seorang Sarjana Membangun Desa yang cukup sukses mengembangkan bisnis peternakan. Atas rekomendasi dua orang asli Sukoharjo, saya melalui jalan alternatif yang lebih cepat dan lebih baik menuju Jogja, yaitu rute Baki - Cawas - Bayat. Namun karena cukup lelah sehingga tidak terlalu konsentrasi (maklum puasa juga, hehe...) dan belum pernah melewati sebelumnya, maka beberapa kali saya salah mengambil jalan meskipun papan penunjuk jalan terpampang. Akhirnya, saya hanya muter-muter saja, kadang ke selatan, kadang ke utara, kadang ke barat, kadang ke timur mengikuti jalan yang sebenarnya bukan rute Cawas-Bayat-Prambanan. Dengan demikian hampir dua jam sampai Jogja, padahal bila benar mengambil jalan, maka perjalanan cukup ditempuh sekitar 1 jam. Alhamdulillah juga tidak nyasar hingga malam-malam. Namun demikian, pada dasarnya suka bertualang, saya happy-happy saja. Pasalnya cukup banyak hal yang baru yang saya temui sepanjang jalan tersebut, meskipun tidak begitu ingat hal-hal baru tersebut. Pedoman saya bila jalan-jalan ke daerah yang baru adalah 1) Perhatikan posisi Matahari. Bila saya hendak pulang ke Jogja, berarti dari Solo, Sukoharjo, dan Klaten, maka Jogja berada di sebelah barat ketiganya; 2)  Perhatikan papan penunjuk jalan yang terpampang di titik-titik belokan atau strategis lainnya. Meskipun tidak selalu itu jalan pintas, tetapi jalan itu adalah jalan raya, minimal jalan yang sering dilalui orang dan moda transportasi umum; 3) Bertanya. Bertanya dilakukan karena saking kepepetnya, karena bingung atau karena alasan lain, misalnya menghendaki jalan pintas dan jalan yang bagus; 4) Sopan-santun di jalan. Orang sering mengamati orang yang memakai kendaraan dengan plat nomor luar daerah. Oleh karenanya kita harus menjaga sopan-santun di jalan agar orang juga sopan dan santun kepada kita. Hal ini penting sekali bila kita hendak bertanya karena bla..bla..sebagaimana poin 3; 5) Berdo'a. Sebagai orang yang beragama, tentu ini harus dilakukan. Ibaratnya tidak ada yang menolong kita, maka Tuhan pasti menolong hamba-Nya.

Berikut adalah rute berangkat:

Jogja --> Godean (06.25 WIB) – Tugu – TB Gramedia (Jl. Jendral Soedirman) – Bentara Budaya Yogyakarta – Klitren – Ambarruko Plaza – Janti – Kalasan – Prambanan

Klaten --> Prambanan – PG Gondang Winangoen – Kantor Kabupaten Klaten –  Delanggu – Wonosari

Sukoharjo --> Baki – RS Dr. Oen – Solo Baru – Sukoharjo

Rute pulang:

Sukoharjo – Solo Baru – RS Dr. Oen – Baki – Karangdowo – Pedan – Cawas – Bayat – Klaten – PG Gondang Winangoen – Prambanan – Kalasan – Janti – UIN Sunan Kalijaga – Tugu - Godean (18.18 WIB)

(sumber: http://www.sukoharjokab.go.id/index.php)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun