Mohon tunggu...
Haji Dwi Sugiarto
Haji Dwi Sugiarto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Bergerak Berjuang Ber-Demokrasi

Tiyang Jawi nembe Sinau lan Nyinauni Jawi supados Njawani. Rawe-rawe rantas malang-malang putung.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Covid-19

11 Mei 2020   19:40 Diperbarui: 11 Mei 2020   19:40 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sekolah dari rumah, belajar dari rumah sungguh kalimat yang sangat terkenal dan baru bagi semua pengajar, pelajar juga semua wali murid peserta didik di segala tingkatan sekolah. Ini nyata pengaruh Covid-19 memaksa semua unsur masyarakat mau menerima perkembangan pesat dari daring, IT / information teknologi, online system belajar secara jarak jauh sebagai langkah pelaksanaan social distancing.

Kalimat yang indah belajar dari covid-19, membius semua yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, sekolahan, sarana prasarana pendidikan untuk anak bangsa bahkan anak-anak dunia semesta raya. Coba perhatikan lingkungan sekitar kita saja sebagai anak bangsa Indonesia yang belum semua wilayahnya memiliki aliran listrik atau sinyal internet, harus juga menjalani belajar jarak jauh sebagai wujud ketaatan terhadap aturan pemerintah. 

Adapun semua pelajar / sekolahan yang harus menjalani itu mulai dari PAUD, TK, SD / MI, SMP / MTs, SMA / SMK / MA maupun perguruan tinggi melakukan pembelajaran jarak jauh. Karena masa pandemi corona covid-19 ini belum jelas kapan berakhirnya di dunia ini, yang telah dimulai Desember 2019 dari Wuhan Cina.   

Di dunia kesehatan yang paling maju pesat perkembangannya karena ulah Covid-19 ini, bagai mana tidak semua orang dimanapun tugasnya, status kehidupan sosialnya, kepemeilikan hartanya kaya atau miskin mau tidak mau harus mengenal dan mempelajari itu namanya pandemi koronavirus / virus corona Covid-19 dipraktekan dalam kehidupan sehari hari. 

Gaya hidup sehat harus diterapkan oleh semua manusia untuk mencuci tangan setiap saat akan beraktifitas lain khususnya makan minum, atau menyentuh anak-anak sendiri, menjaga jarak dengan orang positif terdampak corona virus covid-19, dalam kehidupan sehari-hari harus pakai masker yang mana bisa mengurangi resiko penularan sampai dengan 60% dibandingkan orang yang tidak memakai masker bisa 1005 tertular jika berdekatan dengan orang yang positif corona. 

Belajar dari covid-19 menjadikan diri kita lebih sehat dan bermanfaat bagi orang banyak. Jaga diri juga keluarga untuk tetap sehat walafiat beraktifitas positif.

Belajar dari covid-19, manusia diuji tentang solidaritas, humanisme, jiwa sosial yang tumbuh menjadikan penderma, semua unsur masyarakat pemerintah - organisasi kemasyarakatan ikut memperhatikan dampak adanya coran virus ini. Banyak regulasi yang harus mengalami perubahan demi pelaksanaan penanganan koronavirus covid-19 di negara, daerah provinsi, kabupaten / walikota bahkan zona hijau, merah dan kuning pun bisa berbeda-beda. 

Sungguh Ilmu sosial kemasyarakat yang terkait kesehatan bisa dibuat sefleksibel mungkin dan harus disiplin diterapkan pelakssanaannya. Tentunya tahapan pembuatan regulasi itu harus dimulai dari data-data yang masuk ke tim pembuat regulasi, data-dat riil bisa di dapatkan dari tim gugus tugas penegndali percepatan penyebaran covid-19 jika hal ini di Indonesia tentunya di negara lain dengan sebutan yang berbeda meskipun tugas hampir sama. Belajar dari Covid-19, banyak hal positif yang harus dilakukan untuk penyelamatan umat manusia dari penindasan pandemi virus corona covid-19 ini.

Perekonomian masyarakat yang tentunya sangat terganggu jika isolasi selama 14 hari terhadap orang-orang tertentu atau terhadap wilayah tertentu yang kena dampak korona virus tersebut, karena tidak bisa berkomunikasi dengan normal. USaha dari semua usaha perdagangan yang tidak terkait dengan kebutuhan pokok makanan atau kesehatan dll, harus tutup tidak berjualan. 

Ya akan bisa bertahan bagi orang-orang yang mempunyai simpanan uang untuk membeli bahan pangan, nanum akan menjadi penderitaan bagi yang tidak ada simpanan. Sungguh harus bersyukur bagi orang yang dimampukan untuk mengelola keuangan demi masa depan yang baik. Teruslah belajardari covid-19, menjadikan orang yang bergerak semakin bijaksana dalam menyikapi keadaan sosial di masyarakat.

Berlajar dari covid-19, Haji Dwi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun