Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesabaran Tidak Berbatas

1 Maret 2021   08:32 Diperbarui: 1 Maret 2021   08:36 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada umumnya, kita semua mengetahui bahwa manusia ketempatan hawa nafsu. Oleh karena itu hendaklah kita tidak mengumbar hawa nafsu dalam melakoni hidup, dan kehidupan di atas dunia ini. Mengapa? Karena kalau kita tidak ingat, dan sadar bukannya kita yang mengendalikan hawa nafsu, tetapi justru kitalah yang akan dikendalikan oleh hawa nafsu yang berkiprah atas kendali iblis, setan, dan sebangsanya.

Mengingat iblis telah bersumpah akan menjerumuskan manusia ke lembah sesat, sekaligus telah mendapat rekomendasi Allah. Mari kita simak kembali surat Al Hijr ayat 39 berikut. Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, ayat 40.kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka." Catatan: Yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah Swt.

Bagaimana cara mengendalikan hawa nafsu? Caranya adalah dengan melaksanakan atau mengamalkan atau mengaktualisasikan atau mengejawantahkan atau mewujud-nyatakan perintah, dan petunjuk Allah (Al Qur'an) atau firman Allah kedalam tingkah laku, perbuatan, dan tutur kata kita sehari -- hari; Serta memposisikannya sebagai pedoman hidup dalam melakoni hidup, dan kehidupan di atas dunia ini. Dengan kata lain kita berupaya keras tidak memberi ruang gerak iblis, setan, dan sebangsanya mengendalikan hawa nafsu kita.

Tidak dibalik, seperti kebanyakan orang melakukannya. Manakala ada orang kesurupan, ada orang sakit, ada orang meninggal dunia, dan lain -- lain kejadian baru dibacakan ayat -- ayat Al Qur'an, ini namanya menurunkan derajad Al Qur'an. Al Qur'an itu perintah dan petunjuk Allah bukannya diamalkan atau dilaksanakan, tetapi malah diturunkan derajad layaknya sebuah jimat atau mantra saja, hati -- hati. Sebagaimana difirmankan dalam surat Al Baqarah ayat 2. Kitab ( Al Quran ) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

Kita semua mengetahui dan meyakini bahwa jodoh, mati, dan rizki manusia ada ditangan Allah Swt. Tuhan Yang Maha Kuasa. Jadi sesungguhnya hidup manusia hanya tinggal melaksanakan perintah, dan petunjuk Allah saja. Karena segala sesuatu yang akan terjadi atas diri manusia, semuanya sudah tercatat dalam kitab yang nyata. Firmankan Allah dalam surat Al An'aam ayat 59 berikut. Dan pada sisi Allahlah kunci -- kunci semua yang gaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang didarat- an dan dilautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya ( pula ), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata ( Lauh Mahfuzh ).

Tidak ada tempat meminta pertolongan, melainkan hanya kepada Allah. Oleh karena itu mari dibiasakan, agar setiap permintaan dilandasi rasa iklas dan sabar, insya-Allah terkabul. Tidak terjebak dengan kebiasaan atau budaya siap saji (instant), atau dengan kata lain cepat memperoleh apa yang diinginkan. Karena kebiasaan atau budaya seperti ini, akan dapat mendorong seseorang kearah perbuatan menduakan atau menyekutukan Allah.

Sebaliknya, kita hendaklah mengedepankan kesabaran, dan selalu ingat ( Jawa = eling ) kepada-Nya ( mendirikan shalat ) dalam keadaan apapun selama melakoni hidup, dan kehidupan di atas dunia ini. Baik dalam keadaan kekurangan, penderitaan, dan kesempitan karena sesungguhnya Allah beserta orang -- orang yang sabar, sebagaimana difirmankan dalam surat Al Baqarah ayat 153 berikut. Hai orang -- orang yang beriman, mintalah pertolongan ( kepada Allah ) dengan sabar dan ( mengerjakan ) shalat sesungguhnya Allah beserta orang -- orang yang sabar.

Al Qur'an pada dasarnya adalah perintah, dan petunjuk Allah atau firman Allah, dan umumnya disampaikan dalam bentuk perumpamaan. Oleh karena itu akan lebih mudah bagi anak - cucu untuk memahaminya bila perintah, dan petunjuk itu diberikan dengan contoh tindakan nyata atau contoh perbuatan nyata.

Mengapa perintah dan petunjuk Allah disampaikan dalam bentuk perumpamaan? Karena Allah menghendaki agar manusia mau berpikir, sehingga tingkah laku, perbuatan dan tutur katanya sehari - hari tidak hanya didasari atas kata orang belaka, atau hanya ikut -- ikutan orang belaka. Surat Al Hasyr ayat 21. Kalau sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan - perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.

Sebagai penganut agama apapun agamanya, hendaklah dapat memahami hakekat beragama, yaitu membangun manusia menjadi insan yang berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur. Oleh karena itu hendaklah dibiasakan untuk menggali makna batiniyah atau makna yang tersirat, atau makna yang tersembunyi dalam setiap firman Allah, sehingga dapat melaksanakannya dengan baik dan benar.

Kita hendaklah tidak terbelenggu hanya selalu mempermasalahkan, atau mempertentangkan perbedaan perintah, dan petunjuk Allah hanya dari apa yang tersurat, atau dari apa yang terucap, atau dari apa yang terlihat saja. Karena kesemuanya itu merupakan perintah dan petunjuk Allah, yang baru merupakan tingkatan dasar atau tingkatan lahiriyah, atau tingkatan sareat. Jadi baru berupa kulit atau sampulnya belaka, dan yang wajib dikaji makna batiniyahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun