Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Narkoba Hidup Sia-sia

4 Januari 2021   06:53 Diperbarui: 4 Januari 2021   06:55 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Benarkah? Benar. Buktinya. Binatang berjalan ditengah kerumunan manusia atau sesamanya tanpa memakai pakaian, tenang atau santai saja, karena apa? Karena tidak mempunyai nurani. Jadi binatang tidak punya rasa malu, walau berjalan ditengah keramaian orang tanpa memakai pakaian sekalipun. Sebaliknya manusia (mari dibayangkan kalau kita), walau dibayar seberapapun besarnya, tentu tidak akan mau untuk berbuat demikian. Kecuali orang yang tidak waras.

Mengapa? Karena manusia mempunyai nurani, jadi manusia mempunyai rasa malu untuk berkata atau berbuat yang tidak senonoh dan atau berbuat asusila ditempat yang tidak semestinya. Sebaliknya binatang, kawin ditengah pasar sekalipun tidak malu.

Kembali kemasalah narkoba diharamkan. Pengguna narkoba, pada dasarnya hanya untuk mencari efek sampingnya.  Yang menurut si pengguna dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi, walau hanya sesaat. Padahal sesungguhnya, justru akan sangat merugikan  si pengguna  itu  sendiri. Karena  orang yang sudah tergantung dengan narkoba, hanya berpikir kenikmatan  sesaat  dan  lupa  berpikir jangka panjang perihal masa depannya ( hidup sia-sia). Benarkah pernyataan tersebut? Benar. Dewasa ini kita dapat menyaksikan secara langsung dengan mata kepala sendiri. Di Negara yang sama -- sama kita cintai ini, penggunaan narkoba telah merambah kesemua lapisan masyarakat.

Kecuali pengaruh yang telah diuraikan sebelumnya, narkoba mempunyai sifat addiktif.   Artinya si pengguna akan tergantung dengan narkoba, baik secara pisik maupun secara psikis ( kejiwaan ). Karena sifat ketergantungan ini; Tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang tidak  didukung oleh keuangan yang kuat, akan terdorong  untuk melakukan  perbuatan  kurang  terpuji demi memperoleh  uang, guna membeli narkoba untuk memenuhi kebutuhannya.

Dapat dibayangkan dampak negatif yang akan ditimbulkan bila suatu negara, masyarakatnya sudah diracuni dengan narkoba ini. Tentu akan timbul berbagai permasalahan, diantaranya: kerusuhan, penjarahan, pembunuhan, perkosaan, pembakaran  dan  lain -- lain, akibat dari runtuhnya akhlak / moral masyarakat suatu negara. Dan bila hal ini tidak ditanggulangi secara mendasar, niscaya sulit negara yang bersangkutan, akan dapat mewujudkan suatu masyarakat yang adil, makmur, aman dan sentausa lahir maupun batin.

Dari uraian singkat tadi mudah -- mudahan kita menjadi tahu, betapa bahayanya mengkonsumsi narkoba. Tetapi kitapun yakin, Allah akan tetap memelihara manusia pada jati dirinya. Oleh karena itu untuk menghindari hal - hal yang akan ditimbulkan tersebut, Allah mengharamkan narkoba dikonsumsi manusia. Lebih jauh, larangan dimaksudkan untuk memelihara, jangan sampai akhlak atau moral manusia runtuh disatu sisi.

Dan disisi lain, manusia hendaklah melaksanakan semua perintah dan petunjuk-Nya, dengan benar dan tepat. Mengapa? Telah dijelaskan sebelumnya, bahwa titik tangkap  bekerjanya  narkoba pada susunan  syaraf pusat manusia, dengan menekan pusat pengereman.  Dengan  ditekannya  pusat pengereman, berarti hilanglah  fungsi  kontrol atau fungsi kendali diri manusia tersebut. Sehingga segala perbuatan dan perkataannya, sudah tidak mendasarkan atas nuraninya. Akibatnya hilang: rasa malu, rasa ewuh pakewuh, rasa ............ dan seterusnya.

Kalau sudah demikian kondisinya, apakah tidak mungkin seseorang akan sanggup melakukan perbuatan asusila ditempat umum? Berbuat asusila dengan anak kandungnya sendiri? Mari disimpulkan sendiri? Bila manusia sudah dalam kondisi demikian, lalu apa bedanya manusia dengan binatang ?  

Sekali lagi. Narkoba diharamkan adalah merupakan  salah  satu bukti, bahwa Allah tetap konsisten memelihara manusia, agar tetap dalam jati dirinya sebagai manusia. Sehubungan dengan hal tersebut, mari kita syukuri dan kita pelihara keberadaan kita sebagai manusia, karena manusia  merupakan  mahluk yang  paling sempurna diantara mahluk ciptaan Allah. Siapa lagi yang akan memelihara kita, kalau bukan diri kita sendiri. Allah tidak akan merubah  nasib seseorang, bila  orang  tersebut tidak mau berusaha untuk merubah nasibnya sendiri.

Surat Ar Rad ayat 11. Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun