Kalau ngomongin K-pop supergroup, Blackpink tuh semacam supernova---masih eksis nggak sih? Di akhir 2010-an, mereka merilis sederet EP dan single yang semuanya heboh, penuh energi, dan total chaos. Lagu-lagunya banger abis---garang, berani, dan kayak tamparan buat grup-grup cewek yang lebih soft sebelum mereka. Bisa dibilang, Blackpink itu kayak bukti nyata seberapa liar sebuah lagu pop bisa terdengar.
Tapi di balik semua hingar-bingar itu, Blackpink tetap modern banget. Walaupun secara teknis mereka terbagi antara vokalis utama (Ros dan Jisoo) dan rapper (Lisa dan Jennie), semua member punya fleksibilitas vokal yang bikin musik mereka tetap fresh dan nggak gampang ketebak. Ide-ide mereka datang dan pergi secepat kilat.
Cuma ya, setelah beberapa tahun, energi liar Blackpink mulai terasa berlebihan---baik dari segi musik maupun kesuksesan global mereka yang hampir "menelan" grup itu sendiri. Akhirnya mereka sempat break sebentar (walaupun nggak lama-lama banget), dan sekarang comeback dengan proyek solo masing-masing, sebelum tur reuni yang bakal dimulai Juli nanti. (Btw, konsep "reuni" sekarang beda sih, mereka terakhir tour juga baru 2023.)
Di atas kertas, album-album ini harusnya bisa jadi ajang buat masing-masing member menunjukkan keunikan mereka, memperluas peran yang mereka punya di grup. Dan beberapa rilisan emang nunjukin hal itu. Tapi lebih sering, kalau didengar bareng-bareng, album-album ini lebih terasa kayak strategi label rekaman dan pencampuran genre K-pop daripada ambisi artistik pribadi setiap member.
Lisa & Jennie: Masih Dengan Attitude Khas Blackpink?
Sebagai member yang paling bertanggung jawab atas "attitude" khas Blackpink, Lisa dan Jennie menghadapi tekanan yang mirip. Album mereka masih punya vibe yang sama dengan Blackpink, tapi juga mencoba mencari jalan baru.
Lisa's "Alter Ego" dasarnya sih masih bombastis---mirip sama lagu-lagu awal Blackpink yang bikin grup ini meledak. Lagu-lagu kayak "Rockstar", "Elastigirl", dan "Thunder" datang dengan vibe tanpa kompromi---chaotic, sassy, dan bikin kangen era Blackpink yang dulu.
Tapi terus realita industri musik sekarang mulai masuk. "New Woman", duetnya sama Rosala, terasa lebih matang---Rosala yang husky cocok banget sama Lisa yang playful. Tapi "Fxck Up the World", kolaborasinya sama Future, malah terasa nggak nyatu. Begitu juga di "Rapunzel" (bareng Megan Thee Stallion) dan "When I'm With You" (bareng Tyla), Lisa kayak lagi "battle" sama guest stars-nya, bukan berbaur.
Di tengah album yang penuh dengan beat keras, justru Lisa terdengar paling nyaman di dua lagu terakhir, "Chill" dan "Dream", yang lebih mellow dan gitaran. Mungkin karena di situ, tekanannya nggak segede di lagu-lagu lain?
Sementara itu, Jennie di "Ruby" juga lebih terlihat sebagai bagian dari industri pop global dibanding inovator seperti di awal Blackpink. Sama kayak Lisa, Jennie juga merambah dunia akting---Lisa lagi main di The White Lotus, sedangkan Jennie sempat mencuri perhatian di The Idol.