Beef atau perseteruan antara Kendrick Lamar dan Drake makin panas belakangan ini. Lamar baru saja tampil di Super Bowl, dan bagi banyak orang, itu adalah selebrasi kemenangannya setelah ia dianggap 'menghancurkan' Drake dalam pertarungan mereka.
Saat tampil di Super Bowl, Lamar membangun tensi menuju lagu "Not Like Us," sebuah lagu sindiran tajam terhadap Drake yang juga memenangkan Grammy. Tapi sekarang, lagu itu malah jadi bahan gugatan pencemaran nama baik dari rapper asal Kanada tersebut.
Sementara itu, di Australia, Drake lagi sibuk konser di Melbourne dan membagi-bagikan cash ke fans. Tapi tetap saja, perhatian dunia masih tertuju pada Lamar.
Awal Mula Perseteruan
Sebenarnya, perseteruan mereka udah berlangsung lebih dari satu dekade. Tapi dalam setahun terakhir, tensinya makin memuncak.
Pada Maret tahun lalu, Metro Boomin’ dan Future merilis album We Don't Trust You, yang di dalamnya ada lagu "Like That" dengan bait dari Kendrick Lamar. Dalam liriknya, Lamar menolak klaim J. Cole bahwa dirinya, Drake, dan Lamar adalah "the big three" di dunia rap. Dia menegaskan, "Lupakan the big three, yang besar cuma aku."
Perang Lirik yang Memanas
Drake nggak tinggal diam. Dia membalas dengan lagu "Push Ups," mengejek tinggi badan Lamar dan menyebutnya sebagai boneka industri musik. Bahkan, dia menyindir Lamar harus kerja sama dengan artis pop seperti Taylor Swift.
Perseteruan makin liar setelah rapper lain seperti Kanye West dan Rick Ross ikut nimbrung. Drake meluncurkan "Taylor Made Freestyle," menggunakan AI untuk meniru suara Tupac Shakur dan Snoop Dogg sebagai cara menyindir Lamar.
Lamar membalas dengan "Euphoria" dan "6:16 in LA," menuduh Drake sebagai manipulator. Drake lalu merilis "Family Matters," yang menuduh Lamar terlibat dalam kekerasan dalam rumah tangga (tanpa bukti). Nggak mau kalah, Lamar langsung membalas dengan "Meet The Grahams," menyerang kehidupan pribadi Drake, termasuk tuduhan bahwa Drake punya anak rahasia dan kecanduan judi serta obat-obatan.
