Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Sarjana, Apoteker

Pendidikan terakhir, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta: Sarjana lulus November 1975, Apoteker lulus Maret 1977. Profesi Apoteker, dengan nama Apotek Sido Waras, sampai sekarang. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil tahun 2003, dengan jabatan terakhir Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Lampung Timur. Dosen Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Tulang Bawang Bandar Lampung, Januari 2005 sampai dengan Desember 2015.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ke Mana Kan Kembali?

11 Juni 2020   12:25 Diperbarui: 11 Juni 2020   12:25 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Demikian tadi sesungguhnya kesejatian kita sebagai manusia, saat di alam nyata atau di jagad raya ini. Tampak mata manusia hanya sendirian, tetapi sesungguhnya masing - masing orang ada penjaganya. Untuk memudahkan masyarakat Jawa memahaminya, oleh leluhur tanah Jawa, malaikat -- malaikat yang selalu menjaga, mengantar dan mengiringi kemanapun kita pergi, dianalogikan dengan sebutan saudara kembar atau saudara gaib yang lahir bersamaan dalam 1 hari. Dengan sebutan nini among -- kaki among, kakang kawah -- adi ari -- ari, sedulur papat limo pancer. Pancer dimaksudkan adalah gaib kita sendiri atau Sang Suci, berupa Ruh Suci yang ditiupkan langsung oleh Allah Swt. Tuhan Yang Maha Suci kedalam diri setiap manusia. Surat Al Hijr ayat 29. Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.

Setelah mengetahui kalau sesungguhnya setiap orang mempunyai saudara gaib, sudah sewajibnya bila kita berusaha untuk mengenali saudara kembar yang bersifat gaib ini. Dengan demikian kemanapun kita pergi, dan atau apapun yang kita kerjakan, akan selalu dijaga, diantar dan diiringinya secara totalitas, insya-Allah. Baik aktivitas kita selama di dunia ini, maupun saat Sang Suci atau gaib kita kembali ke sisi Yang Maha Suci, pada saatnya nanti. Hanya bedanya, saudara gaib ini kalau dalam Al Qur'an dikenal dengan sebutan malaikat. Perlu diingat, perbedaan ini hanya ditilik dari sisi sareat atau lahiriyah, jadi tidak perlu dipertentangkan perbedaan penyebutan tersebut.

Kasat mata, memang kita tampak sendirian, tetapi sejatinya kita selalu bersama saudara -saudara gaib, kemanapun kita pergi dan beraktivitas. Sudah barang tentu, bagi siapa yang sudah mengetahui dan mengenalnya. Kita harus yakin, kalau memang benar - benar beriman kepada malaikat -- malaikat, dan menjadikan kita lebih berhati -- hati dalam melakoni hidup dan kehidupan diatas dunia ini, agar kita tidak terperangkap ke dalam gemerlapnya dunia inderawi.

Kita hendaklah berupaya untuk mengenalnya, agar saudara gaib selalu menjaga, mengantar dan mengiringi kita dimanapun berada dan beraktivitas, sehingga kita terhindar dari perbuatan jahil, sirik, dengki, bohong dan perbuatan jahat lainnya. Kata bijak menyatakan, "tak kenal maka tak sayang". Karena itu, agar saudara gaib menyayangi dan membantu kita dalam segala urusan, hendaklah kita berusaha untuk mengenalnya.

Kalau kita sudah mengenalnya, insya-Allah bukan hanya di kehidupan dunia ini saja tetapi dikehidupan kelak, tanpa diminta mereka akan menuntun dan menunjukkan kemana arah tujuan akhir kita, yaitu ke sisi Allah Swt. Tuhan Yang Maha Gaib. Hanya bedanya, kalau posisi 8 saudara gaib kita selalu menjaga, mengantar dan mengiringi kita ke sisi Yang Maha Gaib, sedangkan Yang Maha Gaib dimuliakan dengan posisi diatas 8 malaikat. Surat Al Haaqqah ayat 17. Dan malaikat - malaikat berada di penjuru - penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka.

Dengan pemahaman tadi, mudah -- mudahan dapat menjadi pupuk demi semakin tebalnya rasa iman kita kepada Malaikat -- Malaikat. Karena sejatinya mereka adalah saudara gaib kita sendiri, dan yang akan selalu menjaga, mengantar dan mengiringi kita dimanapun berada. Baik selama melakoni hidup dan kehidupan diatas dunia ini, maupun di kehidupan kelak. Sehingga dapat disimpulkan Kemana Kan Kembali, insya-Allah kita akan dijaga, diiringi dan diantarkan oleh saudara - saudara gaib kita, ke tujuan akhir yaitu ke sisi Allah Swt. Tuhan Yang Maha Suci, pada saatnya nanti. 

Terima kasih.

Semoga keselamatan dan rahmat Allah selalu tercurah bagi kita semua, amiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun