Suasana Stadion Long Iram membara sejak pagi. Enam belas tim dari penjuru Kutai Barat hadir membawa semangat juang anak-anak usia dini. Kapolres Cup U-12 Kutai Barat bukan sekadar turnamen—ia adalah panggung kecil bagi mimpi-mimpi besar anak-anak yang menggiring bola seperti menggiring harapan. Diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, ajang ini menjadi ruang tumbuh bagi sportivitas, silaturahmi, dan kepedulian terhadap pembinaan generasi muda di  "Bumi Tanaa Purai Ngeriman."
Final match mempertemukan Fajar Utama dan Persimuja, dua tim dengan team spirit yang membakar tribun. Sejak peluit pertama, keduanya bermain terbuka. Serangan datang bertubi, dan Fajar Utama sempat tertinggal 0-1 di babak pertama. Namun seperti fajar yang tak pernah absen, mereka bangkit. Firly, sang pengatur tempo, menyamakan skor 1-1 dengan tendangan akurat yang memecah kebuntuan.
Laga harus ditentukan lewat drama adu penalti. Ketegangan menggantung di udara. Empat algojo Fajar Utama tampil dingin. Skor akhir 3-1, dan kemenangan pun jatuh ke pelukan anak-anak Long Iram.
Indra, pelatih kepala Fajar Utama, tak kuasa menahan senyum bangga. "Mental mereka terasah lewat turnamen provinsi bersama program pembinaan dari FOSSKA Kaltim. Hari ini mereka membuktikan solidnya perkembangan dan kedewasaan bermain."
Tak hanya trofi, Pasya—sang jenderal kecil di lapangan—dinobatkan sebagai best player turnamen. Dribelnya lembut, umpannya tajam, dan kepemimpinannya seperti magnet yang menyatukan tim.
Turnamen ini menjadi kado manis dalam rangka HUT Bhayangkara. Lebih dari sekadar kompetisi, ini adalah perayaan kepedulian terhadap pembinaan usia dini di Kubar—tempat di mana talenta tumbuh, dan masa depan sepak bola Indonesia ditanam sejak akar rumput.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI