Mohon tunggu...
Budi Satria Dewantoro
Budi Satria Dewantoro Mohon Tunggu... Praktisi Hukum

Dekat dengan isu hukum-HAM, human security, kepolisian, penggemar sepak bola, peminat budaya, dan penikmat kuliner Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Bola

FOSSKA Paser Long Ikis: Menyulam Asa Juara di Soeratin U-15

7 Mei 2025   16:47 Diperbarui: 7 Mei 2025   16:47 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain muda Long Ikis mendengarkan arahan pelatih saat sesi seleksi. (Dok FOSSKA Kaltim)

Angin sore di Long Ikis membawa harapan baru. Di balik gemuruh lapangan tanah dan sorak bocah-bocah kampung, FOSSKA Paser tengah menenun mimpi besar: menaklukkan Piala Soeratin U-15 Kabupaten Paser dan mengangkat nama daerah hingga ke langit kompetisi provinsi.

Seleksi terbuka yang dimulai sejak 26 April 2025 lalu digelar dengan penuh semangat di Kecamatan Long Ikis, dipimpin langsung oleh Ketua FOSSKA Paser, Andi Ahmad. Para talenta muda dari berbagai desa datang dengan wajah penuh percaya diri, menyatukan ambisi di bawah satu langit: Stadion Sadurangas, tempat segalanya akan diuji pada 11 Mei mendatang.

Di balik latihan yang tak mengenal lelah, pelatih kepala Harpiansyah meyakini tim ini bisa bersaing. Sebagian anak telah mencicipi panasnya kompetisi nasional, menyimpan experience dan game intelligence yang bisa jadi pondasi dalam membangun chemistry tim.

Namun, jalan menuju juara tak hanya soal teknik indah atau gol spektakuler. Dalam memilih pemain untuk turnamen sepadat Soeratin, ada hal-hal yang lebih dalam: daya tahan tubuh yang teruji atau endurance, disiplin tinggi atau work ethic, dan kemampuan membaca permainan atau tactical awareness. Selain itu, injury history pun tak luput dari perhatian, karena di kompetisi seintens ini, waktu pulih adalah kemewahan. Terakhir, semangat untuk terus berkembang, growth mindset, menjadi kunci agar anak-anak ini tak hanya bermain, tapi tumbuh.

FOSSKA Long Ikis tak sedang sekadar menyusun tim. Mereka sedang merakit mimpi, menyusun harmoni, dan berharap satu hal: saat peluit akhir berbunyi, nama Long Ikis akan berdiri gagah—bukan hanya karena menang, tapi karena telah memberi segalanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun