Mohon tunggu...
Budi Satria Dewantoro
Budi Satria Dewantoro Mohon Tunggu... Praktisi Hukum

Dekat dengan isu hukum-HAM, human security, kepolisian, penggemar sepak bola, peminat budaya, dan penikmat kuliner Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Al-Azhar Junior: Langkah Kecil Menuju Mimpi Besar di Fun Mini Soccer Kaltim

26 April 2025   00:10 Diperbarui: 25 April 2025   23:28 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuat Al-Azhar Junior siap berlaga di Fun Mini Soccer Asska Kaltim U-10. (Dok. Al-Azhar Junior)

Di sebuah sudut 'Kota Tepian', Samarinda, semangat itu tumbuh—bukan dari stadion megah, melainkan dari halaman sekolah yang tak luas, dari senyum anak-anak yang berlari mengejar bola. SDIT Al-Azhar, sebuah sekolah Islam, tengah merajut asa lewat sepak bola. Di sinilah harapan ditanam sejak dini, menyatu dalam denyut ekstrakurikuler yang membina dari usia 8 hingga 16 tahun.

Nama Dapa Zidan—punggawa Timnas U-17 asal Balikpapan—mengalir dalam percakapan mereka. Bukan sekadar idola, melainkan kompas yang mengarah pada mimpi. Kini, langkah kecil itu membawa Al-Azhar Junior ke medan yang lebih luas: Fun Mini Soccer Asska Kaltim U-10, Sabtu 26 April  2025.

Delapan tim terbaik dari Samarinda, Kukar, Bontang, hingga Kubar akan berkumpul. Di antara nama-nama besar, Al-Azhar hadir sebagai pendatang baru. Namun Coach Arya tak risau. “Mereka butuh lebih dari sekadar menang. Ini soal nyali, keberanian, dan belajar membaca tekanan,” ucapnya.

Bagi pemain usia dini, kemenangan memang manis, tapi bukan satu-satunya tujuan. Lebih penting dari itu adalah pengalaman—bagaimana menghadapi sorak lawan, bagaimana bangkit saat tertinggal. Di lapangan, mereka belajar lebih dari teknik. Mereka belajar tentang jiwa.

Fun Mini Soccer bukan sekadar kompetisi. Ia adalah ruang tumbuh. Sebuah panggung kecil tempat anak-anak belajar berdiri dan jatuh, untuk kelak bangkit sebagai pemain sejati. Di balik skor dan peluit akhir, tersimpan pelajaran hidup yang tak diajarkan di ruang kelas: bahwa keberanian adalah modal pertama dalam setiap mimpi.

Dan bagi Al-Azhar Junior, ini baru permulaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun