Sejatinya, panggung final sudah di depan mata. Namun, takdir berkata lain. PS Gelora Sintang, yang sempat membuncahkan asa, harus merasakan getirnya kejatuhan di fase krusial. Drama adu penalti (penalty shootout) menjadi penutup pahit perjalanan mereka, menyusul Persimel yang lebih dulu tersingkir di babak semifinal.
Berlaga di Stadion Sultan Syarif Abdurrahman, Pontianak, Rabu (26/2/2025) sore, Gelora Sintang harus mengakui keunggulan Gabsis Sambas setelah duel epik yang berakhir dengan skor 2-2 di waktu normal. Ketegangan memuncak dalam adu tos-tosan, dan keberuntungan tampaknya enggan berpihak. Dua eksekusi yang gagal membuat asa Gelora punah, mengantar Gabsis ke final dengan kemenangan 4-2 dalam babak adu penalti.
Tarian Gol dan Balasan yang Tak Terelakkan
Laga dimulai dengan tempo tinggi. Kedua tim seakan sudah mengenal ritme satu sama lain, membuat duel ini menjadi end-to-end battle yang memikat. Andika dan rekan tampil agresif sejak peluit awal, dan tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menemukan celah.
Di menit ke-14, umpan daerah yang menusuk jantung pertahanan Gabsis menemui kaki Salam. Tanpa ragu, ia melakukan chip ball yang melayang indah melewati kiper, menciptakan gol pembuka yang menggetarkan tribun. Namun, keunggulan itu tak bertahan lama. Menit ke-20, Gabsis merespons melalui kemelut di kotak penalti. Bola liar hasil tendangan bebas jatuh ke kaki Anggih, yang dengan sigap mencocor bola ke gawang. Parity restored, kedudukan kembali seimbang 1-1.
Pertarungan Fisik dan Magis Tendangan Bebas
Setelah turun minum, Gelora hampir menambah keunggulan di menit ke-49 melalui skema set-piece, namun bola hasil sepakan menyambut tendangan bebas masih melebar tipis di sisi kiri gawang. Asa Gelora kembali menyala semenit berselang. Fauzi (50'), yang bergerak di sayap kanan, menyambut crossing dengan cermat dan mengarahkan bola ke sisi kanan gawang. Gelora kembali memimpin, skor berubah 2-1.
Namun, Gabsis enggan menyerah. Mereka terus menggempur, mencari celah di pertahanan Gelora yang mulai terkuras. Puncaknya terjadi di menit ke-84. Anung, dari jarak yang cukup jauh, meluncurkan tendangan bebas yang melesat tajam melewati pagar hidup dan menghunjam gawang. Kedudukan kembali imbang, 2-2.
Dua kali memimpin, dua kali pula Gelora harus menerima kenyataan bahwa keunggulan mereka terhapus. Laga berlanjut hingga peluit panjang, membawa pertandingan ke babak yang paling menentukan: adu penalti.
Tos-Tosan yang Menjadi Antiklimaks
Di titik putih, Gelora Sintang sempat memancarkan keyakinan. Dua penendang pertama mereka sukses menjalankan tugas, menjaga harapan tetap menyala. Namun, keberuntungan mulai menjauh saat eksekutor ketiga Gelora gagal. Tendangannya mengarah tepat ke kaki kiper lawan. Ketegangan semakin terasa ketika penendang keempat mereka melakukan eksekusi yang terlalu lemah, mudah ditebak oleh penjaga gawang Gabsis.