Langit pagi Yogyakarta tampak tenang, tetapi di Lapangan YIS Sleman, Gabsis Sambas berjuang dalam badai. Harapan untuk bangkit dari kekalahan di laga pertama kembali menemui jalan terjal. Pada Jumat (14/2/2025), utusan Kalimantan Barat ini harus mengakui ketangguhan SSB Opris Riau dengan skor 0-2.
Jika di laga pembuka mereka masih mampu memberi perlawanan meski kalah 3-5 dari FSLU Lampung, kali ini permainan Gabsis seolah kehilangan ritme. Tempo mereka melambat, kreativitas di lini serang tumpul, dan upaya menembus pertahanan lawan kerap kandas sebelum mencapai kotak penalti. Di sisi lain, SSB Opris yang sebelumnya dihantam 0-8 oleh Persita Tangerang tampil lebih tenang dan efektif dalam menyelesaikan peluang.
Kekalahan ini mempersempit peluang mereka untuk melangkah ke putaran kedua, terlebih lawan berikutnya adalah Persita Tangerang yang tengah on fire setelah mengalahkan FSLU Lampung 5-2.
Bagi Opris, kemenangan ini menjadi angin segar. Dari tim yang sempat dianggap tidak berdaya, mereka kini menemukan kembali semangat juang. Sementara Gabsis, meski didera dua kekalahan, masih punya satu kesempatan untuk membuktikan bahwa mereka belum habis.
Dalam sepak bola, kekalahan bukan akhir dari perjalanan, melainkan cermin untuk menata langkah ke depan. Gabsis harus memilih: tetap terpuruk dalam bayang-bayang kegagalan atau bangkit dengan kepala tegak menghadapi tantangan terakhir. Begitu pula Opris, kemenangan ini bisa menjadi awal dari kebangkitan yang lebih besar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI