Mohon tunggu...
bang riki
bang riki Mohon Tunggu... Mahasiswa

Filsuf muda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak Negatif Smartphone terhadap Generasi di Masa yang Akan Datang

20 Mei 2025   08:15 Diperbarui: 20 Mei 2025   08:10 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh: Muhammad risqi akbar 

Penggunaan smartphone yang kian masif dalam kehidupan sehari-hari saat ini telah melahirkan dinamika sosial baru yang berdampak langsung terhadap perkembangan generasi masa depan. Ketergantungan terhadap perangkat ini menimbulkan berbagai konsekuensi yang tidak hanya bersifat temporer, tetapi juga berpotensi membawa dampak jangka panjang terhadap aspek psikologis, kognitif, sosial, dan fisik individu.

Secara sosial, smartphone telah mendistorsikan pola interaksi antarmanusia. Fenomena digital alienation atau keterasingan dalam dunia maya menjadi semakin dominan, di mana interaksi sosial tatap muka tergantikan oleh komunikasi virtual yang miskin akan ekspresi emosional dan empati. Generasi muda mulai menunjukkan kecenderungan untuk menarik diri dari lingkungan sosial nyata, lebih memilih dunia digital yang instan dan terkurasi.

Dari sisi kognitif, paparan konten cepat dan dangkal melalui media sosial telah membentuk pola pikir fragmentaris. Proses berpikir mendalam tergantikan oleh kebiasaan scanning dan skimming, yang menyebabkan menurunnya kemampuan analitis serta daya tahan terhadap kegiatan intelektual yang kompleks. Hal ini menjadi tantangan besar bagi kualitas sumber daya manusia di masa depan yang dituntut adaptif dan solutif dalam menghadapi kompleksitas global.

Lebih lanjut, secara psikologis, munculnya fenomena nomophobia (rasa cemas berlebihan saat jauh dari smartphone) serta peningkatan gangguan atensi dan kecemasan sosial menjadi gejala yang mengkhawatirkan. Smartphone tidak hanya menjadi alat bantu, melainkan berubah menjadi semacam ekstensi dari identitas diri, menciptakan ilusi keterhubungan yang semu namun adiktif.

Aspek fisiologis pun tidak luput dari dampak negatifnya. Radiasi layar dan durasi penggunaan yang berlebihan berdampak pada kualitas tidur, kesehatan mata, serta postur tubuh, khususnya pada usia remaja yang berada dalam fase pertumbuhan. Gangguan muskuloskeletal dini dan penurunan kualitas tidur merupakan indikator yang mengisyaratkan perlunya intervensi dini terhadap pola penggunaan teknologi ini.

Tanpa regulasi yang tepat dan literasi digital yang memadai, smartphone dapat menjadi instrumen dekadensi generasi, bukan sarana pemberdayaan. Oleh karena itu, perlu adanya sinergi antara keluarga, lembaga pendidikan, dan pembuat kebijakan untuk menata kembali ekosistem digital yang adaptif namun tetap humanis, agar generasi mendatang tumbuh dengan kecerdasan yang tidak hanya digital, tetapi juga emosional dan sosial.

Muhammad Risqi Akbar ,Mahasiswa Program Studi Aqidah dan filsafat Islam UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun