Mohon tunggu...
Bang Pilot
Bang Pilot Mohon Tunggu... Konsultan - Petani, penangkar benih tanaman, konsultan pertanian.

Nama asli : Muhammad Isnaini. Tinggal di Batu Bara, Sumut. Hp/wa.0813 7000 8997. Petani dan penangkar bibit tanaman. Juga menjadi konsultan pertanian lahan gambut. Pemilik blog : http://bibitsawitkaret.blogspot.com/ . Menulis apa saja yang bisa bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Obat Alteratif Kusta atau Lepra

20 Juni 2013   23:56 Diperbarui: 3 November 2019   15:21 4834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Resep ini warisan salah satu kakek guruku. Sudah berulang kali dicoba, dan alhamdulillah mujarab untuk mengobati penyakit kusta alias lepra alias penyakit Hansen,  yang penyebabnya adalah basillus leprae. Dapat diterapkan pada kusta kering dan kusta basah. Juga bisa mengobati penyakit gadam dan semua penyakit kulit yang disebabkan bakteri maupun jamur, seperti kurap, kadas, eksim, kurnak, dan panu.

Untuk kusta fase baru, masa pengobatan sekitar satu bulan, kusta tingkat medium, butuh sekitar dua bulan, sedangkan kusta tingkat yang sudah parah, akan makan waktu sekira tiga bulan atau lebih.

Masa inkubasi kusta bisa lima sampai tujuh tahun. Bahkan bisa sampai 20 tahun. Masa inkubasi adalah rentang waktu antara mulai terpapar basillus leprae itu, sampai menunjukkan gejala awal.

Gejala awal kusta/lepra/gadam : 

Kulit terasa tebal dan lesi atau mati rasa. Ini akibat rusaknya saraf peraba pada kulit. Sehingga tidak bisa merasakan panas.  Namun bagian itu terasa sakit sekali jika tertekan atau tergesek benda keras. Tulang sendi sendi terasa ngilu dan pegal. Lalu pada permukaan kulit tubuh timbul bercak bercak putih spt panu, tapi tipis, tidak begitu kentara. Kemudian bercak putih itu berubah menjadi spt koreng atau kadas. Dan seterusnya ....., spt gambar gambar di artikel ini. 

Para ahli masih belum sepakat seluruhnya tentang perihal cara penularan dan penyebaran penyakit kusta. Namun mereka sepakat pada tiga hal, yakni menular melalui sekresi atau dahak dan ingus, menular melalui sentuhan luka pada  bagian tubuh pasien yg bergejala, dan tidak menular melalui hubungan kelamin normal. 

Ihwal, tidaklah ada pantangan selama pengobatan. Tetapi sangat baik jika pasien menghindari makan makanan yang bersifat gatal, seperti belacan, ikan kembung, udang, kerang, terong, dll. 

Dan tidak juga tergantung agama atau kepercayaan. Namun berdoalah untuk kesembuhan yg lebih baik. 

Semua bahan murni alami, dan saya resepkan secara cuma-cuma. Silahkan sebarluaskan resep ini, dengan cara yang baik. Obat ini tidak disarankan bagi mereka yang punya akses terhadap obat kusta gratis yang memang diprogramkan pemerintah. Artinya, resep ini saya rilis bukan untuk menyaingi program pemerintah masalah pemberantasan kusta, yang sungguh baik itu. 

Resep berikut boleh juga dicoba bagi mereka yang alergi pada obat kusta MDT. Dimungkinkan jua buat mereka yang sudah berobat secara medis selama setahun namun belum ada kemajuan yang berarti. 

Bahan-bahan :

-Belerang 50 gram.

-Kulit jeruk purut, kupas lalu ambil dari sebuah jeruk purut.

-Serbuk merica seujung  kecil sendok makan. Bagi yang kuatir alergi, boleh ditiadakan.

-Ingu jadam, atau jadam arab yang bagus ( keras, hitam, agak transparan) 30 gram. 

-Bawang merah 4 siung sedang besarnya.

-Bawang putih empat siung sedang.

-Jahe seempu jari kaki.

-Daun sambiroto/sambiloto kering dua sdm.

-Gambir seempu jari tangan.

-Minyak tanah yg asli/tidak dioplos dgn solar, 100 cc.

-Kunyit seempu jari.

-  Jerangau alias delingo seempu jari. 

Sebagian besar bagan bisa dibeli di toko bahan jamu herbal. Kalau di kota Kisaran, Asahan, Sumut, cari di toko Hj. Fatimah, jalan Diponegoro, dekat Pajak Sentral.

Semua bahan yang padat ditumbuk sampai halus,  lalu campurkan.dengan minyak lampu/minyak tanah 100 cc. Masukkan kedalam kaleng bekas ikan sarden yang bulat tinggi, lalu panaskan dengan api kecil. Aduk secara terus menerus sampai semua bahan melarut dengan baik. Jaga jangan sampai api masuk ke dalam kaleng. 

Obat dipakai setelah suhunya turun menjadi hangat. Setiap malam oleskan pada kulit yang terinfeksi dengan menggunakan kuas. Lalu balutlah bagian tubuh itu dengan kain. Pembalut boleh diganti setiap tiga hari. Pembalut hanya bertujuan agar obat tidak terhapus karena bagian tubuh kita yg diobati itu bersentuhan dgn benda benda sekitar, misalnya dgn tilam, tembok, kursi, dll.  Jika bagian tubuh itu sdh tertutup dgn pakaian, naka tidak perlu dibalut. Jangan lupa panaskan obat setiap akan digunakan. Bila obat sdh terlalu kental, tambahkan minyak tanah secukupnya. 

Untuk anti bakteri alami yang diminum :

-Sesiung bawang merah. 

-Sesiung bawang putih.

-Seruas jari jahe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun