Mohon tunggu...
Abdullah Muzi Marpaung
Abdullah Muzi Marpaung Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pejalan kaki

Tak rutin, tapi terus...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Popsicle, Sebuah Ide dari Masa Kecil

21 September 2020   06:21 Diperbarui: 21 September 2020   06:47 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

San Fransisco, suatu hari di musim dingin tahun 1905. Seorang anak berusia 11 tahun, Frank Epperson, bermain di teras rumahnya. Ia mengaduk-aduk minuman ringan berkarbonasi (sering disebut dengan minuman soda), lalu meninggalkan minuman itu bersama batang pengaduknya semalaman. Udara dingin membekukan minuman itu. Keesokan harinya Epperson kembali ke teras dan menjumpai minuman soda itu telah menjadi es dengan batang pengaduk di tengah-tengahnya. Ditariknya batang pengaduk itu dan dijilatnya es yang terjadi secara tak sengaja itu. Nikmat.

Delapan belas tahun kemudian, di tahun 1923, Epperson yang terus terkenang akan pengalaman masa kecilnya itu, mulai menjual es yang diberi nama Epsicle (diambil dari namanya, Epperson) di taman Alameda, California. 

Akan tetapi, referensi lain menyebutkan bahwa ia telah menjual Epsicle sejak tahun 1922. Yang jelas, nama Epsicle ia ubah menjadi Popsicle pada tahun 1923. Pada tahun itu juga ia mendapatkan paten untuk penemuannya ini. Dua tahun kemudian, Epperson bekerja sama dengan Joe Lowe Company New York yang mendistribusikan Popsicle secara nasional. Ada juga yang mengisahkan bahwa Epperson sebetulnya bangkrut dan menjual paten Popsicle ke Joe Lowe Company.

Bagaimanapun, Popsicle adalah salah satu penemuan yang tak disengaja (serendipity) yang paling sukses. Pada saat ini sekitar dua milyar Popsicle (kita menyebutnya es loli) terjual setiap tahun. Kepemilikan Popsicle kini dipegang oleh sebuah perusahaan terkemuka di dunia, Unilever.

Epperson meninggal dunia di tahun 1983 pada usia 89 tahun. Ia meninggalkan sebuah pelajaran berharga bahwa sebuah gagasan bisnis atau ide suatu produk baru dapat berasal dari mana saja, bahkan dari pengalaman bermain di masa kanak-kanak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun