Mohon tunggu...
Bagus Dwi Atmoko
Bagus Dwi Atmoko Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka makan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Manajemen Pendidikan Dalam Menghadapi MEA dan penguatan UMKM

19 Januari 2024   08:40 Diperbarui: 19 Januari 2024   08:43 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ABSTRAK

Pendidikan memiliki peran sentral dan berfungsi sebagai modal dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sebagai alternatif dalam pengembangan sumber daya manusia, peningkatan kualitas sumber daya manusia diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan dan pertumbuhan negara. Peningkatan SDM menjadi krusial untuk meningkatkan keunggulan kompetitif negara. Teknik analisis penelitian ini melibatkan interpretasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif (penalaran kritis). Perguruan tinggi tidak hanya berperan dalam mencetak lulusan berkecerdasan intelektual (hard skill), tetapi juga harus mampu melahirkan lulusan dengan kemampuan tambahan (soft skill). Paradigma lulusan perlu diubah dari job seeker menjadi job creator. Perlu diperkuatnya sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mendukung perekonomian nasional. Diperlukan sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan intelektual agar tujuan negara dapat tercapai. Kata Kunci: Pendidikan, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

PENDAHULUAN

Perubahan merupakan realitas yang tak bisa dihindari. Globalisasi yang semakin cepat mendorong kita untuk terus beradaptasi. Perubahan menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan modal yang memadai untuk bersaing secara global. Menuju akhir tahun 2015, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan resmi diberlakukan, tanpa batasan antar negara di kawasan ASEAN. Persaingan yang semakin terbuka mendorong setiap negara untuk memiliki keunggulan komparatif dan absolut agar tetap eksis di MEA. Namun, Indonesia dihadapkan pada beberapa masalah, antara lain tingginya pengangguran terselubung, kurangnya wirausahawan baru, dominasi pekerja tak terdidik, dan ketidaksesuaian lulusan perguruan tinggi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.

Dalam menghadapi MEA, pentingnya menyiapkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan bersaing tinggi menjadi fokus utama. Investasi dalam sektor pendidikan, baik formal, non-formal, maupun informal, menjadi langkah krusial. Hal ini membuka peluang bagi SDM untuk belajar dan meningkatkan kapasitas diri melalui pendidikan sebagai investasi intangible. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menggambarkan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi peserta didik.

Pendidikan bukan sekadar transfer pengetahuan, melainkan upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani anak. Guru diharapkan memberikan ruang eksplorasi kepada siswa agar mereka dapat membangun kerangka pengetahuan yang utuh melalui pengalaman, sehingga tercipta makna dalam belajar.

MEA, singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN, merujuk pada integrasi ekonomi ASEAN melalui pembentukan sistem perdagangan bebas antar negara anggota. Blueprint ASEAN Economic Community (2008:6) menggambarkan MEA sebagai pasar tunggal dan basis produksi bersama, wilayah ekonomi yang sangat kompetitif, pembangunan ekonomi yang adil, dan integrasi penuh ke dalam ekonomi global. Jika dilihat secara positif, MEA dapat mengurangi kesenjangan ekonomi di ASEAN dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi hambatan perdagangan. Ini akan berdampak positif pada peningkatan ekspor dan GDP Indonesia.

METODE

Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif, di mana latar alamiah digunakan untuk menafsirkan fenomena yang terjadi. Pendekatan ini melibatkan metode yang ada, dengan tujuan agar hasil penelitian dapat diaplikasikan dalam menafsirkan fenomena tersebut. Dalam hal ini, digunakan pendekatan penalaran kritis sebagai teknik analisis untuk memastikan hasil penelitian dapat menginterpretasikan fenomena yang ada. Teknik analisis penelitian ini melibatkan interpretasi dengan menggunakan pendekatan kualitatif (penalaran kritis).

Jenis dan sumber data diperoleh dari buku literatur dan jurnal terkait secara induktif. Analisis secara induktif digunakan untuk menemukan kenyataan-kenyataan umum dalam data, memperkuat hubungan antara peneliti dan responden agar lebih eksplisit, dapat dikenali, dan dapat dipertanggungjawabkan.

PEMBAHASAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun