Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ungkapan Rasa Syukur Masyarakat Pandansari Brebes Gelar Ratiban

2 Agustus 2022   20:11 Diperbarui: 2 Agustus 2022   20:16 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas melimpahnya hasil panen, masyarakat Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes menggelar ritual Ratiban. Acara yang digelar setiap tahun tepatnya di hari Selasa Kliwon bulan Muharam. 

Ritual yang digelar dengan mengarak 50 tumpeng berasal dari 50 Rukun Tetangga yang ada di Desa Pandansari mulai dari balai desa sampai di Telaga Ranjeng. Telaga yang dianggap memiliki kekuatan gaib dijadikan sebagai pusat kegiatan Ratiban. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Kegiatan yang dibuka dengan penampilan calung yang dimainkan anak-anak sekolah. Desa di lereng Gunung Slamet sangat menjaga seni tradisi dan budaya. Sehingga masyarakat sangat menjaga harmonisasi budaya dan alam dalam kehidupan sehari-hari. 

Acara yang dibuka Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes Rofiq Qoidul Adzam, SH dihadiri perwakilan Disporapar Jateng Riyadi Kurniawan, Instansi terkait dan masyarakat Pandansari dan sekitarnya yang tumplek blek di pelataran Telaga Ranjeng. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Kepala Desa Pandansari, Irwan Susanto, ST menyambut baik kegiatan ini. Kegiatan yang sudah menjadi event tahunan Deswitasari, Pandansari dirancang untuk mendatangkan wisatawan. 

Dengan berbagai potensi yang dimiliki mulai dari alam, seni, tradisi, budaya, kuliner dan produk pertanian dan perkebunan menjadi daya tarik dan nilai jual untuk wisawatan. 

"Nilai tradisi dan keluhuran budaya, jika dikemas dengan baik akan memiliki nilai jual yang tinggi. 

Contohnya Ratiban di desa kami, kegiatan masyarakat yang dilakukan turun temurun menjadi daya tarik untuk mendatangkan wisatawan," katanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun