Pulau Bali yang sering disebut Pulau Dewata atau Pulau Seribu Pura bukan hanya kondang di Indonesia maupun mancanegara. Setiap tahun jutaan pengunjung baik domestik maupun mancanegara untuk menikmati keindahan alam, pantai, Â seni budaya, Â tradisi dan kuliner. Mereka menghabiskan waktu berhari-hari untuk mengexplore dan menjelajah pulau nan eksotik ini.Â
Salah satu yang kita bahas disini adalah Pura Tanah Lot yang berdiri diatas bukit karang. Hanya berjarak 300 meter dari pantai tak ayal membuat pura ini sering digrmpur ombak. Pura tampak anggun dan kokoh sehingga banyak menarik orang untuk mengabadikannya. Tetapi karena ini merupakan tempat ibadah umat Hindu, Â maka kita tidak boleh memasukinya. Dibawah pura terdapat goa-goa kecil yang dihuni ular belang hitam putih.Â
Bali dikenal sebagai daerah yang sangat menjunjung tinggi adat istiadat, Â sehingga masyarakat masih patuh pada tradisi meski banyak gempuran arus modernisasi. Sejarah Pura Tanah Lot tidak lepas dari kisah Dang Hyang Nirartha. Dang melihat sinar suci dari arah laut selatan Bali, maka Maka dicari lokasi asal sinar tersebut. Tibalah beliau di sebuah pantai di desa yang bernama desa Beraban yang sekarang masuk Kabupaten Tabanan. Melihat lokasi dan keindahan alam pantai di desa tersebut Dang Hyang Nirartha membuat pura di desa tersebut karena sangat cocok untuk lokasi pura suci bagi dewa laut.
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Lihat Travel Story Selengkapnya