Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mrotol Bawang, Usaha Recehan yang Menguntungkan Tanpa Modal

30 Oktober 2020   11:38 Diperbarui: 30 Oktober 2020   11:45 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puluhan perempuan berteduh dibawah payung untuk menahan terik matahari. Dihadapkannya bertumpuk  bawang merah yang masih gedengan. Bawang merah yang siap diprotol untuk dibersihkan daun dan akarnya sebagai komoditi bawang rogolan. Yah wanita-wanita itu adalah pekerja lepas atau buruh mrotol pada juragan bawang. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Setiap hari puluhan wanita menggantungkan hidupnya sebagai buruh mrotol bawang. Mereka berangkat pagi setelah mengurus keluarga dengan membawa bekal makanan dari rumah dengan membawa anaknya yang masih balita atau yang belum sekolah. Sesampainya di lapak bawang, mereka berebut bawang merah yang baru turun dari kendaraan diantara puluhan wanita lainnya. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Mereka berpacu dengan teriknya mentari untuk mendapatkan protolan bawang yang banyak. Semakin banyak mereka mengumpulkan protolan,  maka semakin banyak rupiah yang mereka dapatkan. 

Setiap satu kilogram bawang protolan diharga sekitar 500 Rupiah tergantung musimnya. Jika panen melimpah upah mrotol akan semakin naik karena kekurangan tenaga kerja,  sebaliknya kalau stock bawang berkurang maka ongkos mrotol pun menjadi turun. 

Mereka pejuang-pejuang wanita tangguh untuk membantu ekonomi keluarga. Siklus hidup mereka seperti itu setiap hari. Mau tidak mau hanya itu yang bisa mereka kerjakan. Mau bekerja sebagai buruh pabrik yang marak di sekitar wilayahnya terbentur oleh ijazah yang tidak mereka miliki. Namun setiap hari mereka tak pernah lelah bertaruh waktu dengan panas dan hujan. 

Namun begitu mereka pulang kembali berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengurus keluarga.  Kadangkala mereka pulang sambil membawa lauk pauk yang mereka beli untuk makan malam bersama keluarga. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng?|)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun