Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Ayah, Kapan Adek Masuk Sekolah?"

3 Juni 2020   14:20 Diperbarui: 3 Juni 2020   14:22 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayah...  Kapan adek berangkat sekolah?  Tiba-tiba kalimat itu terlontar dari mulut anakku. Sampai-sampai kopi hitam yang kuminum tersembur membasahi baju. Tumben amat si adek tanya kapan masuk sekolah, batinku. 

Ya,  aku bisa merasakan kejenuhan yang dialami anakku. Terlalu lama belajar di rumah membuat dia bosan dan jenuh. Dia butuh sosialisasi dan rindu teman-teman sekolahnya. Hampir bisa dipastikan semua orang tua melarang anak-anaknya untuk bermain dengan teman-temannya yang jauh rumahnya. Seandainya diperbolehkan pun  pasti dengan pesan-pesan yang bejibun. 

Dok. Pixabay.com
Dok. Pixabay.com
Sambil kupeluk aku menanyakan kenapa tiba-tiba adek mengatakan pingin masuk sekolah? Apa adek sudah bosan belajar di rumah?  Adek bosan main dengan teman-teman?  Atau adek pingin apa?  Pertanyaan bertubi-tubi aku ajukan dan jawabannya singkat membuat aku tercengang. 

"Adek ingin pakai seragam sekolah,  takut nggak muat karena sudah lama tidak dipakai sekolah,"katanya. 

Hah....  Hanya itu keinginannya?  Hanya pingin pakai baju seragam sekolah,  masa sih?  Aku mencoba menggali lagi pertanyaan yang ringan dengan bahasa yang mudah dipahami khas anak-anak. Kami berbincang layaknya seorang teman,  agar siadek merasa tidak sedang diinterogasi. 

Ternyata oh ternyata faktor kejenuhan yang membuat siadek minta berangkat sekolah. Menonton televisi dan hp sudah tidak menarik lagi buatnya. Tugas yang diberikan lewat daring juga membuat dia bosan. Dia rindu suasana kelas,  teman-temannya dan rindu jam istirahat. Dimana dia bisa bermain bebas di halaman sekolah tanpa masker,  bebas berlari kesana kemari dan rindu jajan di kantin Wa Ipah. 

Sebagai orang tua kita memahami kondisi anak-anak kita. Sistem belajar sekarang tidak nyaman buat mereka yang terbiasa interaksi dengan guru dan teman-temannya. Waktu belajar di rumah yang terlalu panjang membuat anak-anak seperti terkungkung. Sabar ya nak, kita berdoa dan berusaha bersama-sama agar covid-19 segera berlalu dan kita hidup normal kembali. (KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun