Saya sedikit agak terkejut ketika dua hari yang lalu tepatnya tanggal 15 November 2022 saya mengajar di sebuah ruang kelas SMP Negeri di kota tempat saya tinggal. Hal yang membuat saya terkejut adalah ketika saya seperti biasa mengawali pelajaran dengan salam sambil setelah itu saya adakan games atau permainan tanya jawab sekaligus mengadakan review singkat tentang pembelajaran minggu lalu. Namun, ketika saya mengadakan permainan tebak foto dan siluet wajah atau gaya dari foto pahlawan nasional Indonesia, mayoritas siswa hanya bengong sambil sesekali menggaruk-garukkan kepalanya. Bahkan sebagian dari mereka ada pula yang bertanya "foto siapa itu pak saya nggak pernah lihat, kalo oppa Korea saya kenal pak". Agak geli sebenarnya mendengar respon mereka, namun sekaligus miris dengan apa yang saya lihat dan dengar barusan. Seorang peserta didik di negara ini justru tak kenal dan tak pernah tahu siapa pahlawan bangsanya sendiri. Benarkah mereka sama sekali tak pernah diajarkan dengan sejarah bangsa ini?
Kurang tepat rasanya jika saya mengeluarkan pertanyaan  tersebut tanpa mengkaji dan menganalisis terlebih dahulu apa penyebab yang mendasari anak-anak saat ini kurang familiar dengan materi sejarah. Bisa saja di jenjang sekolah sebelumnya, mereka telah banyak diajarkan tentang beragam ilmu-ilmu sejarah, namun kurangnya minat dan antusiasme dalam memelajari materi tersebut bisa saja menjadi penyebab kurang mengetahuinya mereka terhadap sosok pahlawan bangsa ini.Â
Menurut Prof. Dr. Nugroho Notosusanto, ada sekurang-kurangnya empat manfaat yang akan kita dapatkan jika kita mau memelajari ilmu sejarah bangsa Indonesia. Yakni sebagai berikut:
1. Fungsi Instruktif
Fungsi instruktif sendiri berperan dalam pembelajaran sebagai alat bantu dalam menerangkan proses-proses pembelajaran kepada peserta didik. Dengan kata lain, anak-anak akan mendapatkan banyak metode ajar yang variatif demi suatu tujuan yakni menerangkan materi sejarah kepada peserta didik.Â
2. Fungsi Inspiratif
Fungsi inspiratif sangat erat kaitannya dengan suatu proses untuk memperkuat dan memperkokoh ingatan terhadap identitas suatu bangsa dan mempertinggi dedikasi sebagai suatu bangsa yang besar. Menghayati ragam peristiwa bersejarah, peristiwa kepahlawanan, proses-proses perjuangan, serta mengapresiasi karya-karya besar tokoh bangsa akan semakin memberikan inspirasi dan motivasi untuk peduli terhadap sejarah bangsa Indonesia.
3. Fungsi Edukatif
Fungsi eadukasi sendiri adalah berkaitan dengan nilai-nilai pembelajaran. Maksudnya adalah, kita sebagai masyarakat Indonesia akan mendapatkan banyak nilai-nilai berharga terkait proses pembelajaran sejarah untuk nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari memelajari sikap kepemimpinan ala presiden Soekarno dan Jenderal Sudirman, memahami sifat gigih dan tekun dalam belajar ala H. Agus Salim, meneladani sikap pantang menyerah perempuan tangguh macam Cut Nyak Dien, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Rekreatif