Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Apa yang Membuat "iPhone" Mampu Bertahan di Dalam Saku Celana Jutaan Orang di Indonesia?

25 Juni 2022   07:00 Diperbarui: 25 Juni 2022   20:03 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi iPhone 12 dan iPhone 13. Sumber: Tomsguide via Kompas.com

Anda tentu tak asing dengan beberapa merek gadget/gawai macam Samsung, Oppo, Vivo, Lenovo, Xiaomi, Asus, Huawei, iPhone, dan lain sebagainya. Jutaan bahkan banyak orang di seluruh dunia telah menggunakan hp sebagai salah satu komoditas utama yang bahkan tak lagi menjadi barang tersier, melainkan telah menjadi barang primer yang harus dibawa ke manapun mereka pergi. 

Beragam aktivitas atau kegiatan sehari-hari pun telah terhubung atau terkoneksi secara otomatis menggunakan gadget masing-masing mulai dari bekerja di kantor pemerintahan, perusahaan besar, mencari informasi atau berita terkini, berdagang secara online, mencari hiburan, keperluan studi, mengajar, meeting/rapat kantor, layanan perbankan, keperluan mengurus dokumen, mendaftar kerja, mendaftar sekolah, memesan makanan, hingga bekerja sebagai konten kreator pun juga tak luput dari peran utama gadget/gawai.

Berbicara masalah gadget/gawai, tentu tak lengkap rasanya jika kita tak membahas tentang sejarah dan data yang mengungkapkan fakta bahwasannya beberapa merek hp saat ini telah mampu menghipnotis jutaan manusia bahkan lebih untuk senantiasa menggunakan hp sebagai alat utama yang harus digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 

Data yang dikeluarkan oleh DataReportal seperti dilansir dari Suara.com mencatat, jika jumlah perangkat seluler yang terkoneksi di Indonesia mencapai angka 370,1 juta pada Januari 2022. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan jika jumlah perangkat seluler yang terkoneksi di Negara dengan kode +62 jumlahnya justru melebihi jumlah total populasi masyarakat di Indonesia. 

Mengapa demikian, karena dalam satu keluarga saja masing-masing orang di dalamnya kemungkinan memiliki lebih dari satu buah telepon seluler atau gadget sehingga wajar jika hasil riset mengeluarkan data dan fakta yang mencengangkan tersebut. 

Brand atau merk yang digunakan tentu beragam, dan salah satu merek gawai yang akan dibahas pada artikel kali ini adalah iPhone. Merek brand kenamaan asal Perusahaan Apple Inc. yang berlokasi di Cupertino, California, Amerika Serikat ini merupakan salah satu merk gadget yang cukup viral dan familiar di Indonesia. Bagaimana tidak, merek hp yang yang akrab dengan kesan "mahal" ini telah menjadi komoditi buruan bagi siapapun masyarakat terutama masyarakat golongan menengah ke atas. 

Jika melihat secara ringkas, perusahaan Apple Inc sendiri didirikan di Amerika Serikat oleh Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne pada April 1976. Dengan berkembangnya teknologi di seluruh dunia menyebabkan merek gadget iPhone juga mengalami perubahan dari masa ke masa. Bahkan data yang beasal dari Business of Apps seperti dilansir dari laman Databoks mencatat, penjualan  iPhone dari tahun 2017 hingga tahun 2021 mencapai 242 juta unit yang tersebar di seluruh dunia.

(Ilustrasi iPhone. Sumber: voi.id)
(Ilustrasi iPhone. Sumber: voi.id)

Lantas apa yang membuat gawai berlogo buah apel tersebut mampu bersaing dan terus digdaya di dunia saat ini termasuk di Indonesia?

1. Mampu berinovasi selangkah lebih maju

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun