Selain itu, masih ada alternatif kegiatan yang membuat saya tertarik, belajar memasak dan berkebun. Semoga ada waktu untuk melakukannya. Tidak mustahil dapat menjadi sumber penghasilan di masa yang akan datang.
- Hidup realistis. Awalnya saya hanya menjalankan keseharian dalan mode bertahan hidup saat kondisi pandemi datang. Saya menjadi lebih konservatif dalam perencanaan dan eksekusi. Namun hal tersebut menjadikan saya lebih realistis dalam menjalani hidup. Pola yang terbentuk adalah pastikan sumberdaya yang dimiliki, rencanakan dengan matang, dan eksekusi dengan perhitungan.
- Penghargaan pada kesehatan. Saat pandemi ini, saya baru tersadar bahwa kesehatan itu mahal, bahkan tidak ternilai. Menjaga makanan dan pola makan, mulai berolahraga teratur, serta menambahkan vitamin dan suplemen, adalah cara saya menghargai kesehatan.
- Lebih patriotik. Ini yang baru saja saya sadari. Sebagai satu bangsa sudah selayaknya kita membela saudara sendiri. Seperti disampaikan di awal artikel, pandemi ini juga mengancam perekonomian kita. Sangat memungkinkan jika kita membeli produk hasil bangsa sendiri sebagai upaya menjamin kesejahteraan bersama.
- Bersyukur. Tidak hanya bersyukur karena tetap dijaga kondisi kesehatan dan tetap bisa produktif. Namun ketika kita tetap bisa berbagi, men-encourage sesama, dan memberi contoh baik; juga hal yang penting disyukuri. Tidak sedikit orang yang terpuruk akibat pandemi ini. Menyemangati mereka adalah salah satu cara saya untuk bersyukur.
Melalui perilaku tersebut, secara tidak sadar saya telah ikut menjaga stabilitas sistem keuangan negara ini. Menghindari perilaku-perilaku berisiko mendorong banyak prinsip kehidupan. Menjalani hidup yang realistis dengan memperhitungkan berbagai aspek sebelum bertindak, menggunakan produk buatan bangsa sendiri, dan selalu bersyukur dengan yang dimiliki; menjadi prinsip-prinsip baru dalam berperilaku, khususnya saat pandemi sekarang ini.
Mempraktekan prinsip dan perilaku dalam artikel ini memang tidak semudah menuliskannya. Akan tetapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Demi terjaganya Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia, serta upaya kita bersama untuk tetap bertahan sampai krisis ini berakhir.