Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pelukan Lain

2 April 2022   10:55 Diperbarui: 2 April 2022   11:08 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image from pixabay.com

Ku pikir ini tak akan berhasil!
Apa?
Semua cinta akhirnya tidak akan berhasil!

Wanita di meja saya menggeleng lalu mencium saya, dia merokok yang asapnya tajam berbau bunga, dia berdiri diatas high heel merahnya lalu melangkah menuju panggung, berjalan meninggalkan siluet sepanjang tumit kakinya ke betis atas kakinya yang jenjang. 

Tubuhnya yang ketat melompat ringan ke atas panggung. Dia melantunkan lagu, suaranya indah diiringi home band yang melagukan lagu melankoli. Bar yang tadinya musik berisik, menenangkan diri lewat suara perempuan cantik itu, dan para pria meja menuruti saja lewat mata berhasrat mereka. Beberapa pasangan di lantai melambatkan tarian sesuai nyanyian, berpelukan seperti mereka kekasih sejaman.

Perempuan pembawa lagu, turun dari atas dan menari bersama seorang lelaki necis berlemak, keduanya juga berpelukan sementara band mengiring intro yang menyayat tentang cinta. Warna lampu juga memudar biru mengisahkan bahwa disini tengah terjadi cinta yang mendalam.
Saya duduk merokok yang ketiga dan minum gelas ke empat. Lalu pulang meninggalkan meja.

Jam setengah 3 pintu kamar saya terbuka dan perempuan itu masuk membawa hembusan wangi bercampur metanol, saya membuka mata yang berat.
Dia membuka pakaiannya dan membiarkan underwearnya yang tersisa lalu melompat ke ranjang, memeluk saya dan dalam sekejap dia terlelap, mata saya kembali memejam.

Jam 6 pagi saya breakfast dengan telur dan kentang goreng, dan saus, perempuan itu masih terbujur, napasnya lembut. Saya pergi kerja dan tidak mengusiknya.
Malam jam 7 saya tiba di rumah dan perempuan itu sudah mandi, tubuhnya wangi sabun, dia tidak memasak tapi membeli fast food.

Aku sudah makan, kau makanlah!
Hmm.. Dia hanya merokok putih dan minum sekotak susu.  
Waktumu berangkat bukan? Kata saya.
Aku masih kangen!
Hah? Saya tertawa dan mencium perempuan indah itu.

Sudah berapa lama kau menjadi pacarku? Dia bertanya.
2 pekan!
Apakah kau mencintaiku?
Tentu saja!
Meskipun ini tidak akan berhasil?
Hmm.. ku mencintaimu!
Lalu?
Kita jalani saja!

Aku memeluknya ketat melekat di tubuhnya.
Kau ingin menyusu? Dia menawarkan minuman.
Tidak, aku mau memelukmu.
Aku pergi!

Lalu saya melepasnya pergi ke Bar, dia akan menyanyikan lagu di sana dan menebar cinta lewat pelukan satu ke pelukan lain. Dari pelukan satu cinta  dan ke pelukan cinta yang lain. Dan dia akan pulang pukul setengah 3 untuk memeluk cinta saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun