Masih ingat dengan heboh surat nikah Jokowi yang mengatakan Jokowi bernama Herbertus Joko Widodo? Sebuah ironi ditengah gencar-gencarnya mengajak berpolitik santun dan tanpa SARA. Lebih celaka lagi berita ini dianggap sebagai sebuah kebenaran sehingga kader-kadar yang mengatasnamakan membawa misi agama tertentu mempercayainya. Tidak tanggung-tanggung, kader-kader yang kadar intelektualitasnya tidak diragukan tersebut meyakini kebenaran tersebut. Seorang yang intelek tapi tanpa nurani.
Kader-kader yang sekelas dosen lulusan S3 perguruan tinggi luar negeri pun ikut menyebarkan berita tersebut seolah-olah berita tersebut benar dan telah diklarifikasi. Dosen yang seharusnya mengeluarkan pendapatnya berdasarkan penelitian yang teliti dan akurat malah ikut menyebarkan berita yang tidak benar, sungguh memalukan. Atau mungkin perlu diragukan ijasah S3nya karena begitu gampang percaya kepada sebuah laman di dunia maya. Atau mngkin memang seperti itulah kwalitas doktor dari Indonesia!
Mungkin karena tidak tahan dengan tuduhan yang semakin ngawur dan tanpa malu-malu menyebarkan berita bohong maka PDIP mengeluarkan surat nikah asli Jokowi. Semoga surat nikah asli ini membuka wawasan kita, betapa berdosanya kita menyebarkan berita bohong. Mungkin para kader partai yang mengatasnamakan agama tersebut menjadi sadar bahwa “fitnah lebih kejam daripada pembunuhan”.
Untuk para dosen yang telah menyebarkan berita bohong tersebut, saran saya adalah kembalilah ke bangku kuliah karena anda tidak layak mengajar dan menjadi contoh bagi mahasiswa anda!
Akta nikah Jokowi (https://www.facebook.com/DPP.PDI.Perjuangan)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI