Sejujurnya nih, sejak Avengers: Endgame selesai, film-film Marvel Cinematic Universe (MCU) terasa agak hambar. Pendapatannya sih nggak jeblok banget, tapi sensasi keren dan gregetnya sudah tak sekuat dulu. Era kejayaan tiga fase awal MCU sepertinya susah buat diulang lagi.
Kenapa Film Marvel Sekarang Kayak Kurang Nendang?
Setelah Avengers: Endgame (2019) usai, MCU masuk fase perubahan besar-besaran. Banyak fans ngerasa kehilangan efek "wow" yang dulu bikin nonton Marvel terasa wajib. Terus, kenapa ya?
1. Tokoh Ikoniknya Tidak Ada Lagi!
Fase awal MCU beneran nge-boost standar film superhero. Iron Man (2008) sukses besar karena ada Antony 'Tony' Stark, yang diperankan Robert Downey Jr. (RDJ), sosok bad boy, kaya, lucu, filantropis dan penuh sarkasme. Tony beda dari superhero biasanya yang kelam dan serius. Ia anomali, eksentrik dengan guyon yang nyelekit.
Terus muncul Captain America alias Steven Grant 'Steve' Rogers (Chris Evans), sosok pahlawan idealis yang kalem dan berwibawa. Kalau Tony flamboyan, Steve disiplin dan visioner. Kombinasi mereka berdua bikin chemistry kuat, kayak Superman dan Batman di DC Universe.
Karakter lain seperti Black Widow, Hawkeye, dan Winter Soldier juga punya daya tarik kuat. MCU bikin cerita yang runut, sistematis dan akhirnya meledak di Endgame, klimaks yang sulit dilupakan. Wow amazing!
Sayangnya, karena masalah internal dan gaji, RDJ dan Chris Evans harus pamit. RDJ jadi aktor dengan bayaran tertinggi di Hollywood, sampai Rp 1 triliun per film! Marvel pun mengakhiri karakter mereka secara heroik: Tony mati demi dunia, Steve pilih hidup tenang di masa lalu bareng Peggy Carter. Black Widow juga disudahi di Endgame.
Sejak itu, MCU kehilangan pondasi kuatnya.
2. Superhero Baru yang Kurang Ngehits