Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Relawan Lintas Komunitas Cabang Taiwan

15 Juni 2020   18:01 Diperbarui: 15 Juni 2020   18:30 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peresmian Relintas Cabang Taiwan setahun silam (foto: dok pri)

Demi mendengar hal itu, spontan Relintas Cabang Taiwan mengirimkan uang untuk membeli kursi roda baru. Kebetulan, kebutuhan alat bantu sangat mendesak, sehingga Bamset langsung menanganinya secara langsung. Tanpa harus menunggu berhari hari, kursi roda segera dikirim ke lokasi dalam kondisi masih terbungkus plastik.

Donasi kursi roda dari Relintas Taiwan untuk bu Sutari (foto: dok pri)
Donasi kursi roda dari Relintas Taiwan untuk bu Sutari (foto: dok pri)
Masih banyak aksi- aksi Relintas Cabang Taiwan untuk kepentingan para duafa di tanah air, esensinya, mereka cenderung bergerak dalam senyap. Di mana, bila calon sasaran yang membutuhkan bantuan sudah diposting oleh Relintas Kota Salatiga, artinya semuanya telah melewati proses verifikasi yang ketat. " Kami percaya penuh dengan induk kami (Relintas Kota Salatiga)," jelas Siti.

Pengurus Relintas Cabang Taiwan dengan seragamnya (foto: dok pri)
Pengurus Relintas Cabang Taiwan dengan seragamnya (foto: dok pri)
Itulah sedikit gambaran tentang kiprah para TKI Taiwan yang melebur menjadi Relintas Cabang Taiwan. Kendati kehidupan mereka di perantauan relatif nyaman, namun, mereka enggan melepaskan dirinya sebagai sosok yang berjiwa sosial. 

Diharapkan, semisal nantinya para pengurusnya sudah habis kontraknya, maka generasi selanjutnya mau meneruskan perjuangan ini. Sebab, tak semua komunitas daerah mampu membentuk cabangnya di manca negara. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun