Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Begini Kondisi Istri Mantan Pejuang Kemerdekaan

21 Agustus 2019   16:06 Diperbarui: 21 Agustus 2019   19:19 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbah Tukinem yang ramah seakan lupa sulitnya hidup (Foto: dok pri)

Peraduan mbah Tukinem yang baunya aduhai (Foto: dok pri)
Peraduan mbah Tukinem yang baunya aduhai (Foto: dok pri)
Kendati hidupnya lebih banyak mengandalkan pemberian orang lain, namun, sepertinya Program Keluarga Harapan (PKH) yang menjadi primadona pemerintah untuk pengentasan kemiskinan, enggan menyentuh mbah Tukinem. " Entah kriterianya bagaimana, saya tidak tahu. Padahal, ada tetangga yang lebih mampu malah mendapatkan PKH," tutur Asrofi.

Karena mbah Tukinem tak kunjung pulang, akhirnya paket sembako saya serahkan pada Asrofi dengan pesan agar saban hari dimasak dan diberikan kepada ibunya. Disaksikan beberapa orang tetangganya, Asrofi mengaku tengah mengusahakan agar rumah ibunya mendapatkan jaringan air bersih. Belakangan, rencana mulia itu telah direalisasi, meski mbah Tukinem tetap enggan mandi.

Bersantai dengan rokok terselip di jarinya (Foto: dok pri)
Bersantai dengan rokok terselip di jarinya (Foto: dok pri)
Dengan melihat kondisi rumahnya yang acak kadut itu, akhirnya saya memutuskan agar mbah Tukinem masuk ke sasaran berbagi sembako Relawan Lintas Komunitas (Relintas) Kota Salatiga. Nantinya, saban bulan relawan bakal rutin menyambanginya sekaligus memberikan bantuan sembako.

Dan, beberapa hari kemudian, akhirnya saya berhasil menemui mbah Tukinem di rumahnya. Nenek berpostur kurus kecil dan serta berkulit gelap itu, nampak sangat ramah menyambut tamunya. Sembari menyalakan punting rokok yang dipungutnya di jalan- jalan, ia banyak mengumbar tawa. Sayangnya, komunikasi tidak berjalan lancar, telinga perempuan tua tersebut mengalami gangguan lumayan akut.

Akhirnya ketemu juga dengan mbah Tukinem (Foto: dok pri)
Akhirnya ketemu juga dengan mbah Tukinem (Foto: dok pri)
Berulangkali saya tanya, jawabannya selalu berbeda. Mbah Tukinem malah lebih sigap bila disodori rokok kretek, rupanya nikotin telah membuatnya ketagihan. Begitu pun ketika diberi sembako, dirinya bisa berulangkali mengucapkan terima kasih sembari melafalkan doa- doa. Duh mbah..., merinding mendengar doanya.

Itulah sedikit penelusuran tentang istri mantan pejuang yang di masa tuanya hidup lumayan mengenaskan, sudah mulai pikun ditambah pendengarannya tak berfungsi maksimal. Mengingat jasa almarhum suaminya dalam mempertahankan kemerdekaan, akan sangat bijak bila mbah Tukinem diboyong ke panti jompo milik pemerintah yang tentunya akan terjamin segalanya. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun