Mohon tunggu...
Bambang Setyawan
Bambang Setyawan Mohon Tunggu... Buruh - Bekerja sebagai buruh serabutan yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Bekerja sebagai buruh serabutan, yang hidup bersahaja di Kota Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kampung di Ujung Aspal itu Bernama Dusun Cuntel

6 April 2016   17:58 Diperbarui: 7 April 2016   02:54 2777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pemandangan dari Dusun Cuntel (foto: dok pribadi)"]

[/caption]Apa yang disampaikan Agus, tak dibantah oleh Antok (30) aktifis lingkungan asal Salatiga yang sudah tidak terhitung berapa kali merambah Gunung Merbabu. Selain ramah terhadap pendatang, warga Dusun Cuntel juga memiliki kearifan lokal lain, yakni menjaga kelestarian alam. “ Mereka pantang menebang pohon di Gunung Merbabu,” kata Antok yang tahun lalu sempat melakukan perbaikan pipa air di Dusun Cuntel.

Karena tak terasa sudah pk 16.30, sedangkan kabut bertambah tebal, akhirnya kami meninggalkan  Dusun Cuntel yang eksotis ini. Di tengah perjalanan, kampung yang baru saja kami sambangi, terlihat sangat eksotis. Dikepung kabut, mirip perkampungan di atas awan. Bagi yang belum pernah bertandang ke tempat ini, sekali tempo cobalah berkunjung. Tak sulit menemukannya, karena jalan beraspal hingga lokasi. Percayalah, anda akan menikmati sesuatu yang indah berbiaya murah. Salam lestari. (*)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun