Mohon tunggu...
Bambang Wahyu Widayadi
Bambang Wahyu Widayadi Mohon Tunggu... lainnya -

Menulis sejak 1979. di KR, Masa Kini, Suara Merdeka, Sinartani, Horison, Kompasiana, juga pernah menjadi Redpel Mingguan Eksponen Yogyakarta. Saat ini aktif membantu media online sorotgunungkidul.com. Secara rutin menulis juga di Swarawarga. Alumnus IKIP Negeri Yogyakarta sekarang UNY angkatan 1976 FPBS Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pernah mengajar di SMA Negeri 1 Sampit Kota Waringin Timur Kalteng, STM Migas Cepu, SMA Santo Louis Cepu, SPBMA MM Yogyakarta, SMA TRISAKTI Patuk, SMA Bhinakarya Wonosari, SMA Muhammadiyah Wonosari. Pernah menjabat Kabag Pembangunan Desa Putat Kecamatan Patuk. Salam damai dan persaudaraan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Rieke Diah Pitaloka, Petir Perempuan Menggeledek di Gunungkidul

27 Desember 2014   18:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:22 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14196544981597047627

[caption id="attachment_361907" align="aligncenter" width="490" caption="Rieke Diah Pitaloka: jangan pernah tinggalkan kami. Dok Bewe"][/caption]

Rieke Diah Pitaloka di Gedung DPRD Gunungkidul pidato politik sejam lamanya tanpa henti. Kursi ruang rapat paripurna , Jumat petang 26/12/2014dipenuhi tenaga kontrak 2 tahunan (K2), bahkan banyak yang tak kebagian tempat duduk.

“Untuk bisa menjadi PNS saat ini tidak mudah, tetapi cara bisa disiasati. Bapak Ibu Saudara sekalian harus melalui gerakan politik. Tidak bisa dengam cara sendiri-sendiri,” ucap Rieke Diah Pitaloka, disambut tempik sorak menggemuruh.

Ratusan tenaga kontrak (TK) 2 tahunan itu pun diminta merapatkan baraisan. “Jangan pernah tinggalkan kami. Saya di DPR-RI, Suharno di DPRD Gunungkidul, siap bergerak bersama kalian, Tanpa kebersamaan, kita susah meraih cia-cita,” ujar petir perempuan ini menggeledek menggema di gedung DPRD Gunungkidul.

Manan aktris sinetron Bajay Bajuri terang-teranganmenyindir, Gunungkidul kalah berani dengan Bantul dan Kulon Progo. Dua kabupaten tersebut menurutnya telah memberi rekomendasi, dan realitanya tenaga honorerdi dua kabupaten itu segera diangkat menjadi pegawai negri sipil (PNS).

Ekses pidato tersebut di luar dugaan,Supriyadi STP Asisten II langsung meminta agartenaga kontrak dari pertanian, bidan serta guru, berkumpul di Kantor Bupati Gunungkidul, Senin siang 29/12/2014.

“Saya bukan pembuat kebijakan. Untuk itu silakan saudara-saudara bertatap muka dengan Bupati. Termasuk kepala SKPD Dinas Pertaian, Dinas kesehatan dan Disdikpora harus hadir, tidak boleh mewakilkan,” tegas Supriyadi, disambut tepuk riuh hadirin.

Sepontan, Rieke Diah Pitaloka yang mengenakan baju hujau tua,berdiri dari jajaran kursi pimpinan DPRD Gunungkidul, tanda acung apresiasi terhadap responsibilitas pemerintah kabupaten.

“Ini adalah bukti kebersamaan.Ketika kita melakukan gerakan politik secara benar, maka hasilnya bisa kita rasakan,” tegasnya sambil angkat jempol untuk Asek II.

Usai dengar pendapat dengan Diah Pitaloka Anggota DPR-RIKomisi IX, para tenaga honorer pun tak melewatkan momentum kegembiraan. mereka berebut foto bersama oneng yang sekarang berubah menjadi petir perempuan yang menyambar Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun